Jaga Stabilitas Harga, ID FOOD Perkuat Cadangan Pangan untuk 9 Komoditas

MUS • Monday, 26 Feb 2024 - 19:08 WIB

Jakarta – Untuk mendukung upaya pemerintah menekan gejolak harga kebutuhan pangan, Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) khususnya untuk 9 komoditas yang berada di bawah pengelolaan ID FOOD sebagaimana penugasan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dan Kementerian BUMN.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan, melalui keterangannya, Senin, 26/02/2024, di Jakarta.

Menurutnya, di tahun 2024 ID FOOD berkomitmen untuk mendorong peningkatan stok 9 komoditas CPP yang terdiri dari gula konsumsi, daging sapi, daging ayam, telur ayam, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, cabai, dan ikan.

“Untuk penugasan CPP kita sudah jalankan di tahun 2023 dan telah kita review serta evaluasi. Hasil evaluasi akan dijadikan masukan untuk perbaikan dan peningkatan pelaksanaan CPP di tahun 2024. Ini wujud komitmen kita untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan tahun 2023, Frans mengatakan, ID FOOD telah efektif menjalankan pemenuhan CPP untuk 5 komoditas. “Di tahun 2023 kita sudah lakukan pemenuhan dan pendistribusian stok CPP untuk 5 komoditas yaitu gula, daging sapi, minyak goreng, daging ayam, dan telur ayam. Komoditas tersebut disalurkan secara reguler maupun melalui program bantuan pangan penanganan stunting,” jelasnya.

Frans mengungkapkan, pada pelaksanaan CPP tahun 2023 dari total penugasan total 287 ribu ton, ID FOOD berhasil merealisasikan sebanyak 658 ribu ton atau tercapai 229 persen di atas penugasan. “Dari komoditas CPP yang telah dipenuhi, rata-rata realisasinya melampaui dan sesuai target. Untuk gula dan minyak goreng realisasinya di atas target, sedangkan untuk daging ayam dan telur ayam realisasinya sesuai target yang dijalankan melalui bantuan pangan penanganan stunting,” terangnya.

Pada pelaksanaan CPP Tahun 2023, ID FOOD mendapat penugasan untuk memenuhi stok gula konsumsi sebanyak 144 ribu ton dan telah terealisasi 571 ribu ton atau 395 persen di atas penugasan. Jumlah tersebut terpenuhi melalui produksi dalam negeri dan penugasan luar negeri.

Untuk komoditas minyak goreng, dari penugasan 28,5 ribu liter telah direalisasikan 70,9 ribu liter atau tercapai 248 persen di atas penugasan. Menurut Frans, pemenuhan pasokan dan pendistribusian minyak goreng untuk CPP dilakukan secara masif melalui anak perusahaan ID FOOD di sektor perdagangan dan distribusi yang memiliki kantor cabang lebih dari 80 titik di Indonesia.

Sementara itu, untuk pengadaan dan penyaluran CPP komoditas daging ayam dan telur ayam dilakukan bersamaan dengan program bantuan pangan penanganan stunting yang menyasar 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 7 provinsi.

“Melalui program tersebut ID FOOD mendapatkan penugasan untuk menyediakan dan memasok 8,6 ribu ton daging ayam dan 5,8 ribu ton telur ayam. Kita telah penuhi 100 persen penugasan tersebut dalam 2 tahapan program penyaluran,” tutur Frans.

Lebih lanjut, Frans menambahkan, angka realisasi CPP tahun 2023 tersebut merupakan jumlah komoditas CPP yang telah dipenuhi dan disalurkan kepada masyarakat. Hal tersebut untuk memastikan tidak terjadi kelangkaan, selain itu juga untuk menjaga stabilitas harga pangan agar tetap wajar di tingkat konsumen (end user).

“Kedepannya stok CPP ID FOOD perlu dan akan terus ditingkatkan agar stok dan cadangan di gudang aman, sehingga dapat mengantisipasi lonjakan harga dan kondisi kedaruratan secara signifikan. Saat ini NFA telah mengeluarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional tentang Jumlah, Standar Mutu, dan Harga Pembelian Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2024, dalam peraturan tersebut telah ditetapkan jumlah stok minimal 13 komoditas pangan sebagai CPP. Tentunya kita mendukung dan menjadikan ketetapan tersebut sebagai acuan,” ungkapnya.

Guna memastikan pelaksanaan CPP tahun 2024 berjalan lebih baik, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah perbaikan diantaranya perbaikan infrastruktur penyimpanan,

peningkatan kolaborasi dan kemitraan bersama pelaku usaha pangan (petani, peternak, nelayan, dan UMKM), digitalisasi dan pemanfaatan teknologi untuk monitoring serta percepatan dan efisiensi proses, dan yang tidak kalah penting adalah pelatihan dan peningkatan kapasitas SDM.

Adapun penyelenggaraan CPP dijalankan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022. Saat ini NFA menugaskan ID FOOD untuk penyelenggaraan 9 komoditas dan Bulog untuk 3 komoditas (padi, jagung, kedelai).