Pemprov Jatim Alokasikan Santunan Khusus Bagi Petugas yang Meninggal Saat Pemilu

MUS • Monday, 26 Feb 2024 - 14:30 WIB

Surabaya - Pemprov Jawa Timur memberikan atensi khusus terhadap para petugas yang meninggal saat pelaksanaan pemilu. Tercatat setidaknya 75 orang meninggal baik petugas pemungutan suara, keamana. atau petugas lain yang berkegiatan dalam pemilu.2024.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di Gedung Negara Grahadi menuturkan, bahwa Pemprov Jawa Timur sudah menganggarkan untuk pemberian santuan kepada petugas yang meningal. Dan hal tersebut memungkinkan karena ada dalam aturannya.

" Aturan penganggaran itu bisa dengan menggunakan bantuan, dari total semua 75 orang baik dari petugas KPPS, bawaslu, juga ada yang terkait dengan petugas pengamanan dan ada saksi juga dua orang maupun warga yang meninggal pada saat Pemilu. Kita bisa cover semua " ujar Adhy Karyono.

Mantan pejabat Kemensos RI tersebut menambahkan, walaupun standarnya kecil, Pemprov Jatim ingin memberikan apresiasi terhadap kinerja mereka. Selain itu juga untuk mengurangi beban terhadap keluarga yang berduka.

" Pemprov Jatim dalam hal ini memberikan apresiasi terhadap perjuangan mereka. Selain itu juga mengurangi beban keluarga yang berduka " lanjut Adhy Karyono.

Selain Pemprov Jatim, para petugas yang meninggal juga mendapatkan santunan dar BPJS sebesar Rp 40 juta rupiah. Sementara dari Pemprov Jatim mendapatkan Rp 10 juta.

 " Kita hanya bisa mengalokasikan sesuai dengan peraturannya yaitu 10 juta per orang ,dan mulai tadi kita sudah menyalurkan santunan. Dana besok kita secara bertahap untuk bertemu dengan ahli warisnya " lanjut Pj Gubernur Adhy Karyono.

Adhy kembali menegaskan bahwa apa yang dilakukan tersebut sebagai bentuk penghargaan, karena petugas-petugas ini sebetulnya sangat berjasa untuk kelancaran pemilu.

Berdasarkan data dari KPU Jawa Timur, mereka yang meninggal rata rata mempunyai penyakit bawaan. Ada yang meninggal di rumah, tempat pemungutan suara dan juga rumah sakit. Mereka kelelahan karena melakukan kegiatan yang menyita tenaga mereka baik sebelum pemilu atau saat pemungutan suara.

" Ya karena memang ada sakit bawaan karena memang mengurus Pemilu itu bukan hanya satu hari saja tetapi sebelumnya kurang tidur ada yang riwayat jantung, aada penyakit lain " pungkas Adhy Karyono.