Hadiri HUT ke-53 IAKMI, Arief Rosyid: Ahli Kesehatan Masyarakat Harus Ada di Ruang Strategis

ANP • Sunday, 25 Feb 2024 - 10:38 WIB

Jakarta -Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menggelar Webinar HUT IAKMI ke 53, Kamis (22/2). Para mantan Ketua Umum IAKMI diundang ke acara ini. Hadir pula Ketua Umum PP IAKMI Dedi Supratman, Ketua PP IAKMI Hermawan Saputra, dan anggota Majelis Pertimbangan Organisasi PP IAKMI Muhammad Arief Rosyid Hasan.

Dalam webinar yang bertajuk “Strategi Politik IAKMI terhadap Pemerintah Baru dalam mewujudkan Indonesia Sehat untuk Indonesia Maju”, Arief Rosyid menekankan, isu kesehatan masyarakat tak hanya menjadi tanggung jawab orang-orang di sektor kesehatan, melainkan semua masyarakat.

“Kita ingin semua orang merasa memiliki isu ini karena kenapa? Karena kita sudah menghadapi misalnya COVID-19 yang kita sempat tidak siap pada aspek pencegahan. Sehingga dampaknya itu begitu luar biasa. Tidak hanya dampak kesehatan tapi juga dampak ekonomi, kan dahsyat betul dampaknya,” ujar Arief dalam webinar.

Arief yang dipercaya menjadi Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran ini menuturkan, pasangan Prabowo-Gibran fokus terhadap isu kesehatan mental yang menjadi kekhawatiran anak muda. 

“Hanya Pak Prabowo dan Mas Gibran yang fokus terhadap misalnya mental health ini. Jadi hal-hal itu menurut saya perlu kita lihat dari helicopter view. Melihat apa saja sih kompleksitas persoalan kita di Indonesia ini,” kata Arief.

Arief menyebut, semua aspek dari mulai isu keamanan, politik, sosial atau kontemporer bisa dikaitkan dengan problem kesehatan masyarakat. Sehingga, kata dia, semua orang merasa atau menganggap penting perihal isu kesehatan masyarakat.

Selain itu, Arief menyinggung, bangsa Indonesia baru saja menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahu. Terkait pemilu, dari hasil hitung cepat (Quick Count) sejumlah survei dan real count KPU, pasangan Prabowo-Gibran unggul dibanding pasangan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud MD. Kata Arief, tim Prabowo-Gibran tengah merumuskan program prioritas atau program paling mendesak yakni makan siang gratis yang akan dilaksankan usai dilantik Oktober 2024 mendatang.

“Menurut saya, ketika kita masuk di soal ini, yakni terlibat dalam urusan ini, memberi masukan, dan seterusnya, saya kira presiden dan wakil presiden akan punya ketergantungan. Pihak manapun yang terpilih ini punya ketergantungan terhadap satu kelompok, misalnya semacam IAKMI ini,” kata Arief. 

“Nah kalau misalnya kita bicara strategi politik,  tentu bagaimana secara kelembagaan IAKMI “diperhitungkan” oleh presiden dan wakil presiden terpilih ini. Caranya apa? Tentu kita ikut memberi sumbangsih pemikiran terhadap program-program yang sedang dipikirkan,” sambungnya.

Arief mengatakan bahwa IAKMI sebagai sebuah institusi yang besar, dengan anggota tersebar di mana-mana, harus memainkan peran yang signifikan di tengah transisi pemerintahan ini. “Walaupun misalnya Pak Jokowi belum selesai, sekarang timnya Pak Prabowo - Mas Gibran ini sedang membangun bagaimana bangsa ini 5 tahun yang akan datang, termasuk terutama, program makan siang gratis,” tambahnya. 

Wakil Direktur Milenial TKN Jokowi-Ma’ruf saat Pilpres 2019 berharap program-program di IAKMI di usia 53 tahun, memiliki strategi terhadap agenda pembangunan kesehatan” Kedepan selain afirmasi kebijakannya memang representasi IAKMI ini harus ada di ruang-ruang yang lebih strategis lagi ya terhadap agenda pembangunan kesehatan kita,” ungkap dia, 

Di kesempatan yang sama Ketua Umum PP IAKMI Dedi Supratman mengatakan, tanggung jawab IAKMI di pemerintahan baru periode 2024-2029 yakni memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan bermanfaat untuk kesehata masyarakat. “ Bagaimana kesmas, ahli yang memberikan masukan, memastikan sesuai, tidak salah sasaran dari sisi intervensi untuk stunting misal, kata kuncinya kan protein hewani,” kata Dedi.

Kata Dedi, posisi IAKMI tidak dalam posisi menyerang, menyalahkan, namun meluruskan dan mengingatkan. “Nanti kalau KPU sudah menetapkan, mau tidak mau masih kita dukung pasangan  yang terpilih. Dan tanggung jawab kita adalah memastikan programnya itu adalah sesuai dengan apa yang kita cita-citakan sebagai  ahli kesehatan masyarakat,” kata Dedi.