Ya Man! Bergoyang dalam FILM Bob Marley One Love

MUS • Thursday, 22 Feb 2024 - 09:22 WIB

Genre: Drama biografi
Sutradara: Reinaldo Marcus Green
Pemeran: Kingsley Ben-Adir, Lashana Lynch, James Norton 
Durasi: 1 jam 44 menit
Distributor: UIP Movies Indonesia
Mulai tayang di bioskop Indonesia: 21 Februari 2024

Berdasarkan kisah nyata, BOB MARLEY: ONE LOVE bercerita perjalanan karier Bob Marley, legenda reggae asal Jamaika, yang bermusik bersama The Wailers pada era tahun 1970-an.

Sebagai superstar, Bob menyampaikan pesan-pesan kedamaian dan kemanusiaan. Dia berprinsip, musik reggae harus menjadi pemersatu bangsa, saat Jamaika terpecah belah karena pemilu. 

Misi tersebut tak disukai semua orang. Bob bersama istri dan asistennya ditembak di rumah menjelang The Smile Jamaica Concert tahun 1976. Konser tetap berlangsung tetapi Bob sungguh terluka secara psikis. 

Penembakan membuatnya traumatis berkepanjangan dan sempat menghambatnya berkarya. Dia harus pindah mengungsi ke London, sedangkan anak istrinya ke Amerika Serikat bersama ibu dari Bob. 

Penonton akan menyaksikan pergulatan Bob mengatasi kesulitan dari masa lalu dan kondisi terkininya, sembari dia pun terus berusaha melahirkan musik revolusioner, yang dipengaruhi pemahaman spiritualnya. 

Bob selalu menyampaikan pesan-pesan perdamaian dalam perang yang berkecamuk, padahal dia sendiri merasa belum berdamai dengan dirinya. Maka pembawa pesan haruslah menjadi pesan itu sendiri. Tak ada senjata mana pun yang dapat menghentikan pesan satu cinta dari Bob.

Don't worry about a thing.
Every little thing is gonna be alright. 

Di balik lirik-liriknya yang menginsipirasi generasi di seluruh dunia, kekuatiran Bob terasa sangat kuat pada drama menyentuh, yang pengambilan gambarnya langsung di tempat-tempat nyata, Jamaika. 

Diproduksi bekerja sama dengan keluarga Marley, dibintangi oleh Kingsley Ben-Adir sebagai Bob dan Lashana Lynch sebagai istrinya Rita, BOB MARLEY: ONE LOVE menyajikan pesan yang masih 'relate' dengan masa kini. 

Meski di sana-sini terdapat konflik menyedihkan, tetapi lagu-lagu reggae dan keindahan Jamaika berhasil menghibur dan memberi penggambaran jelas kepada penonton. "Setiap hari di Jamaika menjadi sangat magis," kata Kingsley Ben-Adir dalam sebuah video behind the scene.

Tanpa terasa jari atau kaki akan bergoyang mengikuti irama reggae yang dirangkai secara pas: "Get Up, Stand Up", "Exodus", "One Love / People Get Ready", sampai sepenggal "No Woman, No Cry".