BAZNAS Ajak Masyarakat Gotong Royong Bantu Korban Terdampak Bencana di Indonesia

ANP • Thursday, 15 Feb 2024 - 23:15 WIB

JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus mengajak masyarakat untuk bergotong royong dalam membantu korban terdampak bencana yang sedang terjadi di Indonesia.

Hal ini disampaikan Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH, Noor Ahcmad, MA dalam konferensi pers bertajuk "Aksi BAZNAS Dalam Mengatasi Bencana Banjir di Indonesia" pada Kamis (15/02/2024).

Turut hadir dalam agenda tersebut Pimpinan BAZNAS RI Bidang Penghimpunan H. Rizaludin Kurniawan, M.Si., CFRM, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat, Lc., MA, Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan dan Hukum Kolonel Caj (Purn) Drs. Nur Chamdani, Pimpinan BANAS RI Bidang Perencanaan, Kajian dan Pengembangan Prof. Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec

Dalam paparannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH, Noor Ahcmad, MA, mengatakan, BAZNAS selalu berusaha hadir dalam di setiap wilayah yang terjadi bencana di tanah air. 

"Selagi ada bencana di Indonesia pasti ada BAZNAS disitu, maka dari itu kami sampaikan ada beberapa daerah bencana yang terjadi saat ini yaitu terrjadi di 11 provinsi dan 46 kabupaten kota. Memang berbeda-beda kondisinya, ada yang gunung merapi seperti di Jawa Tengah, di gunung NTT, Lewatopi laki-laki, juga termasuk di Demak Jawa Tengah," kata Prof. Noor.

Khusus di Demak Jawa Tengah, kata Prof. Noor, bantuan BAZNAS terus dilanjutkan karena bencana banjir yang terjadi di wilayah tersebut diprediksi bisa tertangani dengan tuntas membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

"Kita melanjutkan program tanggap darurat, evakuasi dan logistik termasuk juga mitigasi bencana seperti yang kita lakukan di Demak itu, ternyata meluas dari satu kecamatan menjadi tiga kecamatan, sekarang menjadi empat kecamatan. Diperkirakan sekitar 50 hari airnya harus disedot karena sulit untuk hilang," tuturnya.

Lebih lanjut, Prof. Noor, menyampaikan bahwa untuk penanganan awal bencana BAZNAS memiliki BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) yang diharapkan menjadi terdepan dalam bantuan terhadap masyarakat yang terdampak bencana.

"BTB juga terus melatih bTB yang ada di daerah, sehingga skil yang dimiliki BTB yang ada di daerah itu merata tidak hanya di pusat. Kemudian menjadi partner utama BTB. Ke depan kita berharap dapat melengkapi seluruh peralatan BTB karena sampai sekrang ini kebutuhan BTB sangat besar," lanjutnya.

Sementara itu, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, MA, menyampaikan, terdapat 21.000 pengungsi  di Demak Jawa Tengah, dimana pengungsi ini membutuhkan makan karena rumahnya dan stok logistik tenggelam. 

"Para penyintas bencana hari ini diuji dengan daya reseliensinya atau daya tahan. Salah satu contoh di Demak. Demak ini yang terdampak dari satu kecamatan menjadi empat kecamatan, karena PUPR belum bisa membendung dua tanggul yang jebol, yang lumayan lebar," katanya.

Menurut Saidah, hanya dengan gotong royong dari seluruh masyakat Indonesia menjadi kunci agar para korban terdampak bencana dapat dibantu dengan maksimal.

"BAZNAS mengajak seluruh masyakat untuk gotong royong menyelamatkan nyawa teman-teman dan saudara-saudara kita. Kami membuka dapur umum, jadi para donatur yang ingin mensupport dapur umum baik itu dana maupun natura itu sangat diharapkan karena kami harus menyiapkan dapur umum itu untuk 50 hari ke depan," ujarnya.

Saidah menambahkan, dalam kebencanaan BAZNAS bergerak dalam tiga hal yaitu kedaruratan dihandling oleh tim evakuator, kemudian tim  Rumah Sakit BAZNAS menyediakan layanan pengobatan, kemudian bidang pendidikan yang menyediakan forum-forum psikososial untuk anak-anak.

"Kita akan melihat pasca banjir, yaitu kerugian, yang mengakibatkan munculnya kemiskinan-kemiskinan baru. Ini yang akan kita antisipasi daya dukung dari publik, jadi butuh gotong royong antara kita," tandasnya.

Pada Tahun 2024 ada kurang lebih 30.000 penerima manfaat dari bantuan BAZNAS kepada masyarakat yaitu terkait layanan dapur umum, makanan siap saji, logistik, dapur air, paket sembako, termasuk pengantaran jenasah, tenda darurat, operasi SAR, dan Sumur Bor.