KCBN Muaro Jambi, Ciptakan Destinasi Pasar Apung dan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

AKM • Sunday, 4 Feb 2024 - 06:13 WIB
Pasar Apung KCBN Muaro Jambi (Istimewa)

Jambi - Keberadaan Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi menimbulkan sekaligus memberikan manfaat bagi warga sekitar secara ekonomi. Salah satunya adalah adanya pasar apung disekitar kompleks Candi Muaro Jambi yakni Candi Astano.

Salah seorang  warga yang juga sebagai koordinator pedagang pasar apung di candi muato jambi Kasmawati mengatakan  revitalisasi  KCBN Muaro Jambi ini berikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar seerti dengan adanya  pasar apung yang dikenal dengan Pasar Dukuh Karet (Paduka).

“ Pendapatan masyarakat membaik juga  dikarenakan Genangan air yang merendam di kawasan Candi Muaro Jambi menjadi destinasi wisata baru bagi para pengunjung candi,” ujar Kasmawati kepada wartawan dalam kegiatan Press Tour, Jambi, Sabtu (3/1).

Kasnawati menjelaskan hal ini  karena para pelaku UMKM memanfaatkan banjir dengan menjadikan tempat baru lokasi wisata yakni pasar terapung.

“Keberadaan pasar musiman ini banyak dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Hadirnya wisatawan telah menjadi ladang rezeki bagi para pedagang di pasar. Mereka biasa menawarkan berbagai buah-buahan hasil kebun,”’ ungkapnya.

Selain itu, beberapa pedagang juga menjual kuliner khas daerah seperti ketan jando, nasi ketan, kue durian dan berbagai jenis lainnya. Untuk harga sangat terjangkau mulai dari 2 ribu hingga 5 ribu rupiah per satu porsi.

Menurut Kasnawati, bencana banjir luapan air sungai batanghari menjadi berkah bagi warga di sekitar kompleks kawasan cagar budaya nasional candi Muaro Jambi Pendapatan warga dari hanya menyewakan perahu  sekitar 2 juta perhari dan hari libur bisa sampai 10 juta dengan 66 perahu.

"Pasar terapung telah hadir 11 januari lalu, wisatawan bisa menikmati pasar terapung dimulai pukul 10 pagi hingga 18.00 WIB. Pendapatann warga sekitar 2 juta perhari dan hari libur bisa sampai 10 juta dengan 66 perahu pedagang,” sebutnya.

Dengan pendapatan yang dihasilkan, dia merasakan manfaat atas revitalisasi ini, yaitu anak bisa sekolah lebih tinggi sampai menjadi seorang sarjana.  Karniasih menambahkn dirinya juga menyewakan rumah ( Home stay) bagi para wisatawan yang mengunjungi KCBN Muaro Jambi dengan kapasitas mencapai 30 orang.

“Kebanyakan para pedagang yang berjualan di pasar terapung merupakan kaum hawa yang juga tidak kalah menarik para wanita yang berjualan mengunakan pakaian khas seperti tengkuluk untuk menutup kepala," pungkasnya.

Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambj   ini memiliki luas 3.981 hektar yang terdiri dari 11 candi utama sudah berhasil di revitalisasi. Namun,  diperkirakan masih terdapat 115 reruntuhan candi yang  masih tertimbun dalam gundukan-gundukan.