Investigasi Temukan Risiko Keamanan Makanan dan Kekejaman Hewan pada Rantai Pasok

ANP • Friday, 2 Feb 2024 - 00:12 WIB

Jakarta — Sebuah investigasi terhadap rantai pasok telur di jaringan kopi ternama, Starbucks, menemukan adanya kekejaman serius terhadap hewan dan risiko keamanan pangan bagi masyarakat. Investigasi ini dilakukan di peternakan pemasok Erlangga Eggs, yang telurnya digunakan dalam makanan panggang dan siap saji di seluruh lokasi Starbucks di Indonesia. Produk-produk tersebut diproduksi khusus untuk Starbucks oleh grup roti Prima Food Solutions.

Rekaman video menunjukkan:

● kotoran yang menutupi kandang dan peralatannya, serta menempel pada badan ayam dan telur. Kotoran juga tampak  bertumpuk di sebelah ayam dan telur

● ayam mati dibiarkan membusuk di samping ayam petelur yang masih hidup

● ayam ditempatkan di kandang kecil yang sempit, menyebabkan bulunya terkelupas, luka-luka, dan kecacatan

● hewan liar lainnya dibiarkan memasuki peternakan dengan bebas, meningkatkan risiko penularan flu burung dan penyakit lainnya

“Starbucks menaruh pelanggan dan masyarakat dalam risiko keamanan pangan, selain itu mereka juga mengabaikan kekejaman serius terhadap hewan dalam rantai pasokannya,” kata Dana Taborosi, Perwakilan Equitas, organisasi perlindungan konsumen dan kesejahteraan hewan internasional yang merilis investigasi tersebut. “Starbucks telah berkomitmen untuk hanya menyediakan telur bebas kandang di gerai di Amerika Serikat dan pasar barat lainnya, namun perusahaan tersebut dan mitra toko rotinya, Prima Food Solutions, terus melayani pelanggan Indonesia dengan produk telur dari peternakan kandang baterai yang kejam dan kotor. Pelanggan Starbucks, di mana pun mereka berada, berhak atas kualitas dan keamanan pangan yang setara.” 

Hampir setiap jaringan kafe internasional ternama telah menetapkan tenggat waktu untuk segera beralih ke penggunaan telur bebas kandang di Indonesia dan global, termasuk Dunkin Donuts, Krispy Kreme, Coffee Bean dan Tea Leaf, Tim Hortons, Costa Coffee, Pret A Manger, illy, Au Bon Pain, dan Old Town White Coffee. Mayoritas dari 25 jaringan restoran terbesar di dunia juga telah berkomitmen untuk hanya menggunakan telur bebas kandang di Indonesia dan global, seperti Burger King, KFC, Taco Bell, Pizza Hut, dan Papa John's.

Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) dan belasan tim peneliti internasional menemukan bahwa peternakan telur kandang baterai, seperti yang memasok Starbucks di Indonesia, memiliki risiko kontaminasi strain utama salmonella 33 kali lebih besar. Produksi telur kandang baterai telah dilarang atau dihapus secara bertahap di lebih dari 30 negara, termasuk seluruh Uni Eropa, Selandia Baru, Inggris, Kanada, dan India. Di AS, banyak negara bagian, termasuk Washington, Oregon, California, Massachusetts, Michigan, dan Rhode Island, juga telah melarang produksi telur kandang baterai atau penjualan telur kandang baterai.

“Kami mengecam Starbucks yang memberikan pelanggannya telur dari ayam kandang baterai di Indonesia padahal produksi telur yang dikurung sangatlah kejam dan tidak aman dan dilarang di negara bagian asal Starbucks, Washington, Amerika Serikat,” tambah Taborosi. “Kami mendesak Starbucks untuk memperlakukan semua pelanggan secara setara dan mengejar ketertinggalan dari jaringan kopi terkemuka lainnya dengan menetapkan komitmen untuk mengakhiri penggunaan telur kandang baterai di Indonesia dan global.”