Lulus Uji Kompetensi Apoteker, Kampus UTA’45 Jakarta Lantik dan Sumpah 322 Apoteker

ANP • Thursday, 18 Jan 2024 - 21:31 WIB

JAKARTA - Sebanyak 322 mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta dinyatakan lulus dan diambil sumpah sebagai apoteker di Gedung Sport Kelapa Gading pada (18 Januari 2024). Mahasiswa yang disumpah hari ini, telah dinyatakan lulus pada Ujian Kompetensi. Pelantikan dan pengambilan sumpah Apoteker angkatan ke-47 kali ini bertema Pengambikan Sumpah Generasi Unggul Apoteker Muda UTA’45 Jakarta, yang bertekad Memperjuangkan untuk Mengentaskan bangsa Indonesian Keluar Dari Kriteria Bangsa Terbodoh Se-ASEAN.

Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Dr. Bambang Sulistomo, M.Si menyampaikan pesan untuk apoteker agar memahami filosofi kesehatan, dan berkemampuan dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat indonesia dengan farmasi sosial yang artinya memiliki peran sosial di dalam masyarakat. Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi Indonesia, dimana berdasar penelitian internasional menempati nomor 11 dari 11 negara ASEAN dengan tingkat IQ terendah.

"IQ kita terendah, hanya 78,49%. Indonesia bersaing dengan negara Timor Leste yang belum lama berdiri, Bahkan menempati urutan 126 dari 130 negara dunia," tegas Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Dr. Bambang Sulistomo, M.Si, di Jakarta, Kamis (18/1/2024) .

Bambang berharap apoteker Indonesia mampu seperti negara-negara maju di dunia, yaitu mampu untuk menentukan obat atau membeli obat untuk pasien.

"Apotekar kita masih sekedar tukang meracik obat dan pesuruh dokter. Jadi belum seperti apotekar-apotekar di negara-negara lain. Idealnya apotekar itu dia harus mampu untuk menentukan obat atau membeli obat untuk pasiennya," katanya.

Pembukaan sidang sekaligus Pengucapan Sumpah Apoteker dipimpin oleh Dekan Farmasi UTA’45 Jakarta apt.Drs. Stefanus Lukas, MARS. Hadir juga Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta Dr.Rudyono Darsono, MH, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta Dr. Bambang Sulistomo, M.Si, Rektor UTA’45 Jakarta J Rajes Khana, Ph.D, Jajaran Rektorat UTA’45, Ketua LLDIKTI wilayah III, Ketua APTFI Prof.Dr.apt. Yandi Syukri, M.Si, dan ketua KIFI Prof. Dr.apt. Kerry Lestari, M.Si.

Dekan Farmasi UTA’45 Jakarta, apt.Drs. Stefanus Lukas, MARS mengucapkan selamat kepada seluruh Apoteker baru, dan memberikan pesan agar para apoteker selalu melakukan Updating keilmuannya dan berusaha meningkatkan Technical Skill maupun Managerial Skill. Semoga ilmu pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dapat menjadi dasar untuk dikembangkan dalam mengabdi sebagai apoteker di tengah masyarakat.

"Pada acara pengambilan sumpah apoteker diumumkan lulusan Program Studi Profesi Apoteker UTA’45 yang mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi untuk masa pendidikan 2022 hingga Desember 2023. Penilaian berdasarkan IPK perkuliahan dan nilai ujian apoteker institusi. Mereka adalah apt. Jacklyne Sumombo, S.Farm, apt. Rahmat Andrian, S.Farm, dan apt. Felicia Cindy, S.Farm dengan IPK 4,00 sekaligus menjadi lulusan dengan nilai Ujian Apoteker tertinggi pada Ujian Apoteker." tegasnya Dekan Farmasi UTA’45 Jakarta, apt.Drs. Stefanus Lukas, MARS.

Kompetensi Apoteker

Bila merujuk Sesuai amanat UU Kesehatan No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, maka Ujian Kompetensi diselenggarakan pendidikan profesi apoteker bekerjasama dengan kolegium. Mahasiswa Apoteker UTA’45 Jakarta tersebut telah lulus Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Apoteker yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.  Ujian kompetensi Apoteker Indonesia diselenggarakan untuk menguji penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku calon lulusan pendidikan profesi apoteker dalam rangka memperoleh Sertifikat Kompetensi Apoteker Indonesia sebagai dasar untuk melakukan praktik kefarmasian di Indonesia. 

Rajes Khana, Ph.D selaku rektor UTA'45 Jakarta menyampaikan bahwa berdasarkan Undang-Undang tentang kesehatan, seluruh apoteker yang ikut ukomnas bulan oktober, sah sebagai apoteker. permenkes 2023 mempertgeas kelulusan teman akan memperoleh sertifikat kompetensi dari kememdikbud. dengana adanya kolegium membantu memberikan jalan untuk apoteker dapat selesai dengan baik. ketua KIFI memberikan solusi sehingga apoteker dapat terwujud dengan baik. perjuangan tidak mudah, sebagai kaum intelektual ilmu sebagai senjata dalam bertanggung jawab untuk kebaikan, dan gunakan untuk membantu generasi selanjutnya dengan bijaksana karena Indonesia masih kekurangan tenaga kesehatan.

Ketua APTFI Prof Dr. apt. Yandi Syukri, M.Simenyampaikan pesan tentang tantangan farmasi secara global. saat ini Arah perkembangan farmasi di Indonesia berbasis sistem digital. misalnya pelayanan kesehatan dengan telemedicine, yg lebih efisien serta mengikuti perkembangan dan situasi terkini. kit perlu kejujuran dalam kesuksesan dan kedisplinan. Fungsi APTFI meningkatkan kualitas dan menjaga pendidikan, dan pembukaan apoteker di institusi pendidikan dapat berkontribusi dalam dunia kesehatan di indonesia.