FILM Liburan Wonka yang Menyenangkan dan Menggiurkan

MUS • Tuesday, 5 Dec 2023 - 07:16 WIB

Genre: Fantasi musikal
Sutradara: Paul King (Paddington)
Pemeran: Timothée Chalamet, Olivia Colman, Rowan Atkinson, Hugh Grant 
Durasi: Hampir 2 jam 
Distributor: Warner Bros. Pictures 
Mulai tayang di bioskop Indonesia: 6 Desember 2023

Libur akhir tahun sudah sangat terasa dan tak lengkap rasanya tanpa hiburan yang menyenangkan. Musikal "Wonka" bisa menjadi salah satu pilihan utama, terlebih jika Anda penggemar coklat.
 
Wonka bercerita tentang sosok pemilik pabrik coklat, Willy Wonka yang terkenal dari buku anak-anak terlaris karya Roald Dahl "Charlie and the Chocolate Factory". 

Bisa dibilang, inilah kisah sebelum karya musikal tahun 2005 "Charlie and the Chocolate Factory" yang dimainkan oleh Johnny Depp sebagai Willy Wonka, digabung dengan "Willy Wonka & the Chocolate Factory" dengan Gene Wilder memerankan sang pemilik pabrik murah hati. 

Ceritanya seputar kejadian sebelum Willy menjadi memiliki pabrik coklat ajaib. Selain itu, penonton juga diajak mengikuti pengalaman Willy pertama kali bertemu Oompa Loompa, asistennya di pabrik coklat nantinya. 

Setelah berlayar berkelana mencari biji coklat terbaik, Willy merapat di daratan dalam kondisi melarat. Dia harus berjuang mewujudkan mimpi bisa menjadi penjual cokelat di kota yang hebat. Pergumulannya tak mudah, hatinya yang semanis coklat tak mampu menluputkannya dari berbagai pahitnya kegagalan. 

Namun dengan tekad kuat dan kerjasama apik dengan teman-teman barunya, Willy pantang menyerah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari tekanan dari liciknya pemilik tempat Willy menginap, sampai kartel penguasa bisnis coklat, dengan dukungan polisi korup.  

Pesan baik tentang kegigihan dan keuletan, disampaikan untuk seluruh anggota keluarga, dengan perpaduan magic dan musik yang enak didengar, kekacauan dan emosi, serta tampilan klasik, yang semuanya diceritakan dengan hati dan elemen humor secara pas. 

Bersiap juga untuk menginginkan lebih banyak makan atau minum coklat, keluar bioskop setelah menonton "Wonka". Adegan makan coklat sangatlah banyak dan sungguh-sungguh menggoda dengan efek audio gigitan mematah coklat batangan yang terdengar di sana-sini. 

Selain melibatkan desainer dan chef spesialis coklat, "Wonka" juga benar-benar menampilkan coklat, meliputi: 900 Hoverchocs, 80 Silver Linings, 85 Big Night Outs, 150 Giraffe Milk Macaroon, 400 Forty Second Sweets (Broadway Show), 200 Hair Repair Éclairs dan 80 Mamma’s Wonka Bars.

Selain itu, jenis-jenis tumbuhan dapat dimakan, harus diciptakan untuk rangkaian Toko Cokelat Wonka. Ini termasuk bunga bola biru (15 bunga dibuat menggunakan 300 kelopak buatan tangan masing-masing, total 4.500 kelopak); 50 bunga ungu; 80 mawar merah; dan enam cangkir teh coklat menit terakhir yang terkenal. Semuanya bisa digigit, menggiurkan bukan?

Sajian lainnya lainnya termasuk versi jamur ungu dan oranye yang dapat dimakan, mawar ungu, daun jeruk besar, ceri, bunga sakura, tanah, sarang lebah, lebah, pir, dan kulit pohon. Toko Wonka juga menjual donat, es krim, dan spageti serta bakso versi manis.

Meskipun tidak terlalu mencolok dibandingkan kreasinya yang lain, dibuat juga  400 coklat yang sangat konvensional (hanya dicetak dan dicat) yang digunakan sebagai manisan yang dijual oleh Kartel.

Setiap coklat sepenuhnya dibuat dengan buatan tangan, semua bahan alami, tanpa perasa atau pengawet buatan. Sesuatu yang tentu membuat Willy Wonka sangat bangga.

Dibintangi aktor Timothée Chalamet sebagai pemeran utama, tontonan layar lebar yang sangat hidup dan inventif ini, akan memperkenalkan penonton kepada Willy Wonka muda, yang menjadi penemu, pesulap, dan pembuat coklat terhebat di dunia. 

Timothée yang telah berpengalaman di film action petualangan kolosal semacam "Dune", justru menyebut "Wonka" sebagai proyek yang paling menantang secara fisik, karena dengan pesona dalam kostum jas musim dingin, Wonka lincah bernyanyi dan berdansa. 

Dia pun tak kenal lelah berlatih terus menerus, bersama kru departemen musik dan koreografer, sambil menyampaikan kegembiraan bagi penonton. 

"Saat saya membaca ‘Wonka’, saya benar-benar merasakan tantangan klasiknya—menyanyi, menari. Namun ketika saya memikirkan tema utama film ini, ketika saya memikirkan alasannya—yaitu membawa kegembiraan ke dalam dunia. Ini untuk mendorong mimpi; untuk mendorong para pemimpi untuk terus bermimpi; untuk mendorong menyatakan diri Anda apa adanya, siapa Anda, tanpa pertanyaan," ungkap Timothée yang mengaku bangga menjadi bagian dari kisah "Wonka". 

Sutradara dan penulis Paul King mengaku memilih Timothée secara sederhana. "Dia merasa seperti masuk dari dimensi lain; rasanya dia menangkap esensi dari karakter magis dunia lain dengan sempurna—kombinasi energi yang aneh dan sedikit tidak dapat diketahui, serta ketulusan, humor, dan keeksentrikan," kata Paul yang pernah menyutradarai "Paddington" tahun 2014 dan sequel pada 3 tahun setelahnya.

Sineas asal Inggris itu berharap, Wonka memberi perasaan sama ketika membaca pertama kali Charlie and the Chocolate Factory. "Saya ingin Anda tertawa, menghabiskan waktu yang indah, melihat sesuatu luar biasa dan unik, tetapi juga setelah menonton memiliki punya sedikit harapan lebih untuk dunia," tutup Paul. 

Harapan, kebahagiaan, dan godaan tak tertahankan untuk menggigit coklat akan menjadi hiburan yang tak boleh dilewatkan menjelang masa libur akhir tahun, dalam "Wonka".