Inflasi Kota Kendari 2,82 Persen, Lebih Rendah dari Nasional

MUS • Friday, 1 Dec 2023 - 17:35 WIB

Kendari - Kota Kendari tercatat mengalami inflasi sebesar 2,82 persen secara year on year (yoy) pada periode bulan November 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kendari melaporkan, secara yoy angka inflasi Kota Kendari memang lebih rendah di bawah nasional yang mengalami inflasi sebesar 2,86 persen.

Jika dilihat secara month to month (mtm), kota Kendari mengalami inflasi 0,17 persen lebih rendah dari inflasi nasional 0,38 persen.

"Alhamdulillah inflasi kota kendari dibulan november berada di bawah nasional. Penurunan inflasi ini merupayakan upaya pemerintah kota yang senantiasa mengikuti arahan pemerintah pusat, melakukan rapat koordinasi secara rutin bersama stakeholder, melakukan monitoring distribusi kebutuhan pokok, mengecek kelapangan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok, melakukan gerakan menanam, kemudian memberikan bantuan langsung tunai, serta mengalokasikan anggaran dalam APBD untuk merealisasikan belanja tak terduga (BTT) terhadap beberapa hal yang perlu diintervensi," ungkap Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu saat dihubungi MNC Trijaya. Jumat (1/12/2023).

Asmawa berharap, dengan adanya penurunan inflasi Kota Kendari di bawah angka nasional ini, peran serta semua pihak sangat dibutuhkan.
"Sinergitas semua pihak adalah kunci dalam kendalikan inflasi," ujarnya.

Terpisah, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto menyambut baik dengan kabar penurunan laju inflasi di Sultra. Dalam Berita Resmi Statistik (BRS) yang dikeluarkan pada Jumat (1/12/2023) siang ini, menyatakan bahwa inflasi year on year (yoy) Provinsi Sultra bulan November turun menjadi 2,87%, dimana sebelumnya pada bulan Oktober berada di angka 3,14%.

"Alhamdulillah, laju inflasi di Provinsi Sultra terus mengalami tren penurunan sejak September 2023 lalu, dimana persentasenya saat itu 3,46 persen, lalu turun menjadi 3,14, dan terakhir 2,87 persen pada bulan November. Ini menjadi kabar baik bagi kita seluruh masyarakat Sultra di hari Jumat yang penuh berkah ini," ujar Pj Gubernur.

Pj Gubernur dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kinerja seluruh jajaran Pemerintah Daerah se-Sulawesi Tenggara dan stakeholder terkait karena telah berhasil menekan laju inflasi.

"Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dan juga sinergisitas positif sehingga laju inflasi dapat ditekan. Ke depan, mari kita terus lakukan langkah - langkah yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di Bumi Anoa tercinta ini," pungkasnya.

Secara khusus, Andap juga menginstruksikan kepada para Bupati/Walikota dan Kepala Perangkat Daerah untuk terus lakukan langkah-langkah konkret dalam menekan laju inflasi dan memastikan stok terpenuhi serta harga bahan pangan terjangkau menjelang peringatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

"Kepada Saudara Bupati/Walikota dan Kepala Perangkat Daerah, agar lakukanlah Gerakan Pangan Murah, Operasi Pasar, dan juga intens memantau harga pasar. Pastikan stok tercukupi dan juga harga bahan pangan terjangkau menjelang peringatan Nataru, pastikan stabilitas harga yang baik. Apabila ada yang bermain-main mengenai ini, Saya akan ambil langkah-langkah tegas sesuai prosedur dan ketentuan hukum," tegas Andap.

Dalam Berita Resmi Statistik dijelakan bahwa terdapat 5 (lima) komoditas penyumbang utama inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni beras, angkutan udara, rokok kretek filter, mobil, dan cabai rawit. (HenQ)