Konflik Israel-Palestina Berkepanjangan, Ketua FPKS: Solusinya adalah Palestina Merdeka

MUS • Tuesday, 21 Nov 2023 - 20:49 WIB

Jakarta - Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini, menegaskan bahwa satu-satunya solusi dan jalan keluar dari konflik berkepanjangan antara Israel-Palestina ialah mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat atas tanahnya sendiri.

Hal ini disampaikan Jazuli saat memberikan sambutan dalam Webinar Internasional tentang Palestina bertajuk “Stop Genosida Israel di Gaza” yang digelar oleh Fraksi PKS DPR RI melalui platform daring Zoom di Jakarta, pada Selasa (21/11/2023).

“Kita sebagai manusia memiliki tanggung jawab kemanusiaan di dunia ini. Apa yang bisa lakukan, kita lakukan. Apa yang bisa kita kontribusikan, kita kontribusikan. Seraya kita berharap kepada pemerintah Indonesia dan negara-negara yang bertetangga dengan Palestina, khususnya yang berpenduduk mayoritas Islam, menuntut Israel untuk segera menghentikan agresi mereka di Palestina. Dan yang pasti, menuntut solusi perdamaian yang paling utama, yakni memastikan kemerdekaan bangsa dan negara Palestina," ujar Anggota Komisi I DPR RI tersebut.

Melalui webinar ini, imbuh Jazuli, Fraksi PKS berkomitmen untuk terus berbuat dalam rangka membantu dan mendukung perjuangan saudara-saudari kita di Gaza, Palestina.

“Fraksi PKS mengadakan webinar internasional ini sebagai bentuk tanggung jawab Fraksi PKS yang merupakan salah satu komponen bangsa Indonesia, yang menyadari sepenuhnya tentang amanat konstitusi. Salah satunya berperan aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia," ungkap Jazuli.

Lebih lanjut, Jazuli menyebut bahwa webinar ini dimaksudkan sebagai bentuk tanggung jawab kemanusiaan dari Fraksi PKS terhadap apa yang terjadi di Gaza.

“Demi melindungi kemanusiaannya manusia, demi melindungi anak-anak, demi melindungi kaum perempuan, demi melindungi kaum lansia, dan demi melindungi rakyat sipil yang ada di Gaza dan Palestina, maka kita harus terus suarakan dengan lantang dukungan kita terhadap perjuangan rakyat Palestina. Terlebih, dalam kondisi saat ini, ketika setiap hari tentara zionis Israel secara membabi-buta membantai anak-anak yang tak berdosa, membantai ibu-ibu yang tak berdosa, membantai rakyat sipil yang tak berdosa, seperti seakan tak ada manusia lain di bumi ini, kecuali tentara zionis Israel dengan kesewenang-wenangannya," ungkap Anggota DPR dari Dapil Serang dan Cilegon ini.

Jazuli pun mengungkit kondisi Israel saat masih berstatus pengungsi di Palestina pada masa lampau.

“Bangsa Israel di tahun 1948 hanya 3% dari populasi. Mereka hanyalah menumpang hidup di Palestina. Israel sebagai tamu seharusnya tahu diri, bukan malah merebut tanah Palestina," ungkapnya.

Dalan kesempatan yang sama, Fraksi PKS, ujar Jazuli, berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, melalui Presiden RI dan Menteri Luar Negeri RI, serta berterima kasih kepada negara-negara lain yang masih punya nurani, yang masih berdiri bersama rakyat Gaza dan Palestina dengan mendesak agar agresi zionis Israel segera dihentikan.

“Fraksi PKS mendukung upaya-upaya untuk membawa pimpinan politik Israel ke Mahkamah Internasional dan ditetapkan sebagai penjahat perang karena sudah memenuhi persyaratan, selain juga kita terus bersuara di berbagai forum guna memastikan kemerdekaan bangsa Palestina," tegasnya lagi.

Terakhir, ia pun berharap webinar ini akan memiliki pengaruh yang besar bagi rakyat Palestina.

“Melalui webinar internasional ini, mudah-mudahan bermanfaat dan makin menguatkan narasi yang telah dibangun oleh berbagai kelompok masyarakat bahwa kemerdekaan Palestina harus segera diberikan. Kita bisa lihat bersama, masyarakat di seluruh belahan dunia secara terang-terangan telah mendukung perjuangan rakyat Gaza dan Palestina dengan turun ke jalan, berdemonstrasi, bahkan walaupun, sikap pemerintah mereka secara resmi membela Israel," ucapnya.

“Kita pun terus mendorong agar negara-negara yang masih memiliki hati nurani dapat bersatu untuk memastikan kemerdekaan Palestina. Karena solusi yang paling tepat dari semua hal yang terjadi saat ini ialah Palestina merdeka," pungkas Jazuli.