Bantuan Komunitas Sastra, Langaku Etnika Gelar workshop dan Pentas Bahasa Melayu Kalimantan

AKM • Saturday, 18 Nov 2023 - 14:56 WIB

Kubu Raya - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melalui Badan Bahasa  terus melakukan Langkah pelestarian bahasa termasuk bahasa melayu di Kalimantan Barat. Kebijakan itu dilakukan dengan pendanaan  bagi komunitas sastra kepada Langkau Etnika di Kalimantan Barat.

Pendiri sekaligus Ketua Lembaga Perkunpulan Seni Langkau Etnika, Gabriel  mengatakan  pihaknya  menggelar work shop dan pementasan seni untuk melestarikan bahasa melayu. Hal ini karena bahasa melayu menjadi warisan budaya tak benda yang perlu untuk dilestarikan.

“Sebagai salah satu bentuk kami untuk melestarikan bahasa melayu ini,  kami ‘meworkshopkan’ penulisan naskah drama sekaligus dipentaskan,” ujar Gabriel disela-sela acara  di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu (18/11).

Menurut Gabriel, dalam pertunjukan akan digunakan kosakata-kosata yang mungkin hampir dan jarang digunakan lagi.

“Sasarannya adalah dengan melibatkan pelaku atau pemain yang berasal dari anak sekolah dan penontonya pun anak sekolah. Sehingga  bahasa melayu ini bisa terlestari dan pertunjukan ini sebuah media edukasi dan  huburan,” tuturnya.

Gabriel menjelaskan, kegiatan ini bisa dilakukan atas dukungan pemerintah melalui bantun komunitas satra dari Badan Bahasa Kemendikbudristek  sebagai yang pertama kali

“Ini yang pertama mendapatkan bantuam dari pemerintah. Kegiatan  workshop dan pertunjukan ini mendapatkan anggaran dari pemerintan total mencapai sekitar 8i8,4 juta rupiah,” jelas Gabriel.

Gabriel mengharapkan bantuan dari pemerintah dapat berlangsung secara berkesinambungan karena dana ini menjadi motivasi dan mengurangi beban pengeluaran dana.

“Harapan jangan berhenti dan terus berinovasi, jangan hanya memberikan bantuan dana. Perlu inovasi dalam memberikan perhatian termasuk pembinanan kepada daerah. Pemerintah bisa berikan untuk acara  event besar seperti pembacaan puisi bersama,” tandasnya.

Sementara itu, Pengiat Seni sekaligus Penulis Naskah Drama Melayu, Ben Ben MC mengatakan naskah drama yang kuat itu adalah naskah drama yang memiliki kedekatan emosilitas dari penulisnya.

“Emosional ditempat dia tinggal. Naskah drama lebih mudah diserap masyarakat sekaligus melestarikan bahasa  ibu dan menjadi pembeda atau ciri khas dari daerah lain,” katanya.

Ben Ben mengatakan, penggunaan bahasa melayu masih terlestari dengan baik di Kalimantan Barat.

“Pergaulan masih pakai bahasa melayu tetap campuran, yang asli masih, tapi yang lama mulai terkikis,” beber Ben Ben.

Menurut Ben Ben, pencegahan bisa dilakukan guna menguatkan kembali bahasa ibu melalui pendampingan dan bantuan dana secara berkesinambungan dari pemerintah.

“Bahasa ibu masih kuat, namun presentasi tidak kuat memang ada, tapi pencegahan bisa dilakukan,” pungkasnya.

Kemendikbud-Ristek melalui Badan Bahasa memberikan penyaluran bantuan bagi pengembangan komunitas sastra di berbagai daerah. Pemberian dana bantuan tahap pertama sudah dimulai bulan Juli 2023 lalu. Namun, sesuai aturan yang berlaku, penggunaan dana bagi komunitas sastra juga harus disertai dengan pertanggung-jawaban laporan keuangan yang baik dalam menjaga transparansi dan efektifiitas penggunaan dana APBN.