Ketum ARBI: Capres-cawapres Diharapkan Lanjutkan Konsep Arus Baru Ekonomi Indonesia

FAZ • Friday, 17 Nov 2023 - 17:40 WIB

Jakarta - Arus Baru Indonesia (ARBI) berharap para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Republik Indonesia, melanjutkan konsep arus baru ekonomi Indonesia, untuk mengurangi kesenjangan ekonomi Indonesia.

Ketua Umum ARBI, Lukmanul Hakim menilai, konsep ini dapat menjadi solusi permasalahan ketidakadilan sosial, dan ketimpangan ekonomi bangsa Indonesia.

Ia menjelaskan, konsep arus baru ekonomi Indonesia digagas oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin. Gagasan ini berawal dari Kongres Ekonomi Umat.

Kongres ini digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), dengan mengusung tema “Arus Baru Ekonomi Indonesia” pada tahun 2017, yang kemudian dikembangkan menjadi konsep yang implementatif, untuk mengurangi ketimpangan ekonomi nasional.

“Saat menjabat Wakil Presiden, Kyai Maruf Amin mengimplementasikan konsep arus baru ekonomi melalui refocusing program, antara lain penguatan ekonomi kerakyatan dan UMKM," ujar Lukmanul Hakim dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

"(Kemudian) pengembangan industri halal, pengembangan keuangan syariah, pengembangan keuangan sosial syariah, dan reformasi birokrasi,” tambah pria yang juga Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi.

Menurutnya, ada empat konsep utama dalam arus baru ekonomi Indonesia. Sebagaimana ditekankan oleh penggagas kyai Maruf Amin, kata Lukmanul Hakim, pertama, arus baru ekonomi Indonesia harus mengamalkan sila ke-5 Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Ini merupakan ekonomi yang berkeadilan, ekonomi kerakyatan, ekonomi keumatan untuk menghilangkan berbagai kesenjangan disparitas, baik antara kaya-miskin, antara pusat-daerah, antara satu daerah dengan daerah lain. Juga untuk menghilangkan disparitas antara produk-produk nasional dengan produk luar,” kata Lukman.

Kedua, membangun ekonomi keumatan dan kerakyatan. Makanya dibutuhkan redistribusi aset, supaya masyarakat memperoleh akses sumber daya yang selama ini hanya dikuasai segelintir orang. Ketiga, kemitraan antara sesama pengusaha.

“Kemitraan ini dengan mengkolaborasikan antara pengusaha yang lemah dengan pengusaha yang kuat. Bukan harus melemahkan yang kuat, tapi menguatkan yang lemah. Keempat, arus baru ekonomi Indonesia harus memiliki semangat juang," ucapnya.

Sementara itu, Tim Ekonomi Arus Baru Indonesia, Guntur Subagja Mahardika menyatakan, konsep arus baru ekonomi Indonesia sangat relevan, untuk solusi mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat ini dan ke depan.

“Kami berharap para calon presiden dan wakil presiden, menjadikan konsep arus baru ekonomi menjadi salah satu agenda prioritasnya, dengan melanjutkan apa yang sudah dijalankan, dan menyempurnakan apa yang masih perlu disempurnakan,” tuturnya.

Gagasan arus baru ekonomi Indonesia saat ini dikawal oleh organisasi Arus Baru Indonesia (ARBI). Dalam beberapa tahun terakhir, ARBI antara lain mengembangkan ekonomi pesantren, melalui sektor pertanian dan perikanan modern greenhouse akuaponik.

Selain itu, mengembangkan budidaya perikanan berbasis masyarakat, mengembangkan peternakan, dan juga membangun sarana dan fasilitas pengembangan produk halal, melalui UMKM Halal Hub di Kawasan Industri Halal Sidoarjo, Jawa Timur, bekerjasama dengan Lembaga Wakaf Majelis Ulama Indonesia (MUI).