JAMMI Dukung BNPT terkait Keterlibatan Masyarakat Sipil dalam Pencegahan Terorisme

FAZ • Tuesday, 24 Oct 2023 - 17:31 WIB

Jakarta - Jaringan Mubaligh Muda Indonesia (JAMMI) mendukung pernyataan Sekretaris Utama Badan Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono saat memberi sambutan di Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Kementerian/Lembaga dan tematis Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme, Senin (23/10).

Hal itu disampaikan oleh Koordinator nasional JAMMI Irfaan Sanoesi melalui keterangan tertulisnya yang diterima media, Selasa (24/10/2023).

Sestama BNPT mengatakan bahwa keterlibatan civil society - civil society sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme dan terorisme.

"JAMMI sepakat dengan pandangan Pak Sestama BNPT bahwa partisipasi masyarakat sipil (civil society) sangat penting. Tak hanya antar lembaga atau kementerian. Zaman sekarang harus berkolaborasi mencegah dan mengulangi paham-paham transnasional  yang dapat merusak persatuan dan kesatuan NKRI dengan komunitas warga sipil," jelas Irfaan.

Dia juga menyatakan bahwa BNPT memang harus menggandeng organisasi masyarakat, pemuda, sekolah, pesantren, dan komunitas-komunitas kreatif lain yang memiliki kesamaan visi yaitu cinta tanah air.

"Visi besar ini lantas diterjemahkan ke dalam berbagai program kolaboratif untuk menyiapkan generasi yang cinta tanah air sedari dini hingga beranjak dewasa," ujarnya.

"Kecintaan itu dibuktikan dengan pandangan, sikap dan perilaku yang sesuai jati diri Nusantara dan Islam yang rahmatan lil alamin," terangnya.

Sebab itu, JAMMI menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar tak mudah terpancing terprovokasi kelompok lain yang berbeda. Pasalnya sejati dari bangsa Indonesia adalah keberagaman.

Apalagi menurut JAMMI menjelang tahun politik yang bisa saja ada kelompok yang mempolitisasi isu SARA. "Kami menghimbau semua elit politik agar menggunakan kampanye yang sehat dan beradab. Jangan seret isu-isu sensitif (SARA) ke dalam kancah politik praktis," tambahnya.

"Jati diri bangsa kita adalah keberagaman. Kewajiban kita adalah menjaga rumah kita dari paham dan aksi yang dapat merugikan keutuhan kita sebagai bangsa," pungkasnya.