Kampanyekan Jaga Hutan Karbon, PPLI Tanam 500 Bibit Pohon Di Cagar Alam Rawa Danau

FAZ • Monday, 16 Oct 2023 - 13:44 WIB

Jakarta - Luas hutan Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan, padahal Indonesia menjadi harapan bagi kelangsungan hidup manusia di dunia.

Demi menjaga eksistensi hutan Indonesia, masyarakat internasional melabeli tanah Nusantara ini sebagai paru-paru dunia.

Dalam upaya mendukung pelestarian hutan Indonesia, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) terus melakukan upaya penanan bibit pohon.

"Hari ini kita tanam 500 bibit pohon diantaranya jenis Gempol, sasalaman dan Tangtalang," ujar Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari di kawasan Rawa Danau, pada sabtu (14/10).

Untuk itu PPLI mengandeng NGO yang bergerak di isu Lingkungan seperti Indonesia CARE dan Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Eksekutif Indonesia CARE Lukman Azis Kurniawan mengungkapkan setiap orang membutuhkan oksigen setiap hari selama hidup.

"Satu orang membutuhkan asupan oksigen yg diproduksi oleh minimal 5 pohon dengan diameter 12 cm. Jadi kalau jakarta misalnya penduduknya 13 juta, sedangkan jumlah pohon di jakarta hanya 4,7 juta.

"Itu artinya jakarta defisit pohon,. Karena harusnya bila penduduk Jakarta 13 juta, maka pohon yg dibutuhkan mencapai 65 juta," tambah Lukman.

Karenanya ia berharap apa yang dilakukan PPLI bisa terus berlanjut dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya sehingga masif.

"Harapan kami semua perusahaan di Indonesia berperan aktif dalam penyelamatan hutan karbon. Kampanye ini akan digalakkan oleh Indonesia CARE," ujar Lukman.

Dalam kegiatan penanaman tersebut, dilokasi yang sama PPLi bersama Indonesia Care dan AJPLI juga menggelar Ngobrol peduli Lingkungan atau disingkat Ngopling. "Ngopling hari ini kita putuskan dengan tema Selamatkan Hutan Demi Masa depan Generasi Mendatang,".

Acara dihadiri Kabid Pengelolaan Sampah, Limbah B3, dan Pengendalian Pencemaran DLHK Provinsi Banten Ruli Riatno

Kabid PDAS DLH Provinsi Banten Adib Sholihin, ST.,MT.,M.Si serta M Agris Sapta, S.Ap (Kepala Resort Konservasi Wilayah I CA Rawa Danau & Gunung Tukung Gede,Balai Besar KSDA Jawa Barat).

Dalam diskusi santai Ruli Riatno mengatakan, adanya perubahan iklim sangat berkontribusi terhadap ekosistem serta kualitas udara yang tentunya berdampak terhadap masyarakat.

"Apalagi kita ketahui bersama kota Serang banyak didirikan industri skala menengah hingga besar, jika dalam pengelolaan alam dan lingkungan tidak bersinergi akan berdampak terhadap kualitas pencemaran"kata Ruli.

Ruli mengapresiasi kegiatan Menanam 500 pohon di kawasan Rawa Danau yang diprakarsai PT PPLI bersama Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan.

Sementara itu Kepala Resort Konservasi Wilayah I CA Rawa Danau M.Agris mengatakan, sebagai cagar alam, Rawa Danau jadi pemasok air baku untuk Cilegon dan kawasan industri.

Ketersediaan air baku di rawa purba yang ada di sebelah barat Banten ini tergantung hutan penyangga di sekitarnya, salah satunya melalui mekanisme jasa lingkungan yang juga menjaga kelestarian alam sekitar cagar alam.

"Kalau daerah wilayah hulunya baik atau menyimpan air berarti ketersediaan di Rawa Danau ada. nah kalau rusak, airnya tidak ada mengalir ke Rawa Danau," ujarnya.

"Kenapa Rawa Danau ditetapkan sebagai cagar alam, karena keunikan dan kekhasannya sebagai kawasan hutan konservasi yang memiliki ekosistem rawa pegunungan satu-satunya di Pulau Jawa kata M.Agris menambahkan.