Mensos Tri Rismaharini Tunjukkan Keberhasilan Penyandang Disabilitas Indonesia

ANP • Tuesday, 10 Oct 2023 - 07:00 WIB

Makassar - Indonesia menjadi tuan rumah Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 atau The ASEAN High Level Forum (AHLF) on Enabling Disability-Inclusive Development and Partnership beyond 2025 yang digelar di Makassar pada 10-12 Oktober 2023.

Menteri Sosial Tri Rismaharini akan memperkenalkan keberhasilan Indonesia dalam mengikutsertakan penyandang disabilitas dalam pembangunan di berbagai aspek.

Menurut dia, persiapan untuk menggelar acara yang akan diikuti oleh delegasi dari negara-negara ASEAN itu pun melibatkan para penyandang disabilitas. Contohnya, pembangunan berbagai fasilitas penunjang bagi penyandang disabilitas yang dilakukan di Taman Prasejarah Leang-Leang, semuanya dikerjakan oleh para penyandang disabilitas.

"Ramp (jalur khusus untuk kursi roda) ini sengaja dibuat dan standarnya harus ada fasilitas ini. Kemudian saya ngomong, oke kita buat, tapi yang buat anak-anak disabilitas, dan ternyata hasilnya tidak kalah dengan yang ini (bukan disabilitas) dan mereka yang buat memang penyandang disabilitas," tegas Risma saat meninjau persiapan ajang tersebut di Taman Arkeologi Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin, 9 Oktober 2023,

"Ini dibuat hanya 9 hari, kita buat lima ramp untuk di sini, sehingga nanti suatu saat ada penyandang disabilitas dari luar yang mereka pingin liat ke goa ini sudah gak ada masalah lagi," katanya.

Tak hanya itu, acara ini juga akan diisi oleh pameran berbagai produk buatan para penyandang disabilitas. Ia menilai berbagai produk buatan para penyandang disabilitas di Indonesia layak untuk dijual di luar negeri. Risma sempat meninjau produk-produk tersebut di Sentra Wirajaya, Makassar.

"Kepala sentranya tadi yang dari Ternate bilang barang-barangnya memang suka dikirim keluar negeri. Kalau yang dari Bekasi memang baru, tapi hasilnya bagus, bagus sekali, jadi menurut saya sudah standar internasional, saya suka lihat barang-barang seperti itu di luar," kata Risma.

Mantan Wali Kota Surabaya tersebut menilai barang-barang kerajinan itu hanya tinggal diberi pengemasan dan branding yang lebih baik agar bisa lebih diterima di masyarakat. Risma mengaku telah memberikan bantuan pengemasan dan branding kepada usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM yang dimiliki oleh para penyandang disabilitas.

Dia mencontohkan seorang penyandang disabilitas yang justru bisa menjual produknya lebih banyak dan dengan harga yang lebih mahal karena pengemasan dan branding yang bagus.

"Dia (awalnya) jual 24 kue hanya Rp 16 ribu, sekarang jual 8 kue dia sudah hasilnya 26 ribu. Jadi kekuatan branding dan packaging itu sangat kuat untuk penjualan produk untuk masuk pasar," kata dia.

"Kami sekarang gandeng anak-anak muda tergabung dalam tata rupa nusantara dari beberapa daerah untuk kita ajak membantu mereka para UMKM yang non disabilitas maupun disabilitas untuk masuki pasar-pasar baru dengan branding dan packaging," tambahnya.

Forum Tingkat Tinggi ASEAN tentang Pembangunan Inklusif Disabilitas dan Kemitraan Pasca Tahun 2025 akan diikuti oleh Menteri dan Pejabat Senior ASEAN yang bertanggung jawab atas kesejahteraan sosial dan pembangunan di badan sektoral terkait, entitas terafiliasi ASEAN dan mitra. Selain itu ada juga delegasi dari beberapa negara lainnya seperti Cina, Jepang dan Amerika Serikat.