Surabaya - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan Gunung Lawu yang terus meluas hingga saat ini membuat BPBD Jatim mengambil langkah cepat dengan menyiapkan aksi pemadaman lewat jalur udara alias water bombing.

Guna menyiapkan aksi tersebut, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto telah meminta support Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar helikopter yang telah difungsikan untuk water bombing di Gunung Arjuno beberapa waktu lalu, bisa diperbantukan dalam penanganan Karhutla di Gunung Lawu.

"Hari ini, Tim BNPB telah tiba disini untuk melakukan assessment dan survei lokasi 
pendaratan heli, lokasi pengambilan air dan koordinat lokasi kebakaran," ujar Kalaksa Gatot Soebroto di Posko Penanganan Darurat Karhutla Gunung Lawu di Balai Desa Ngrayudan Kec. Jogorogo, Kab. Ngawi, Senin (2/10/2023).

Rencananya, water bombing kali ini tetap menggunakan helikopter BNPB tipe AS350B3e/PK-DAP berkapasitas 1000 liter.

Hingga saat ini, Tim BPBD Jatim bersama gabungan tim BPBD Kabupaten Ngawi dan BPBD wilayah Madiun Raya masih terus melakukan pemadaman melalui jalur darat.

Aksi ini juga dilakukan bersama tim lain, seperti, Tim TNI Polri, Polhut Dishut Jatim, Tim Perhutani, KPH Lawu, LMDH, dan sejumlah relawan yang turut berjibaku melakukan penanganan kobaran api.

Sementara, luas area terdampak karhutla di kawasan Gunung Lawu, berdasar data Dinas Kehutanan Jatim, hingga saat ini area terdampak telah mencapai sekitar 1.100 Ha. Namun jumlah ini merupakan akumulasi dari kejadian kebakaran selama musim kemarau tahun ini.