Peduli Sektor ESDM, Sido Muncul Raih Penghargaan Subroto dari Kementerian ESDM

MUS • Tuesday, 3 Oct 2023 - 07:19 WIB

Semarang – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk meraih Penghargaan Subroto dari Kementerian ESDM, Kategori Industri Manufaktur Besar (» 6000 TOE).

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang berbasis di Bergas, Ungaran, Kabupaten Semarang itu dinilai mampu melakukan efisiensi dan peduli terhadap sektor energi dan sumber daya alam.

Seperti diketahui, penghargaan Subroto merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Kementerian ESDM kepada stakeholder yang memiliki prestasi luar biasa dalam memajukan sektor ESDM.

Sido Muncul tak tanggung-tanggung mampu meraih penghargaan Subroto dalam kategori Industri Manufaktur Besar (» 6000 TOE).

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengaku bangga dan senang atas apresiasi dari Kementerian ESDM berupa penghargaan tertinggi dalam sektor Industri Manufaktur Besar.

“Saya juga sangat apresiasi atas kerja dari tim kami yang ada di lingkungan hidup. Apa yang kita lakukan selama ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian ESDM,” ujar Irwan akhir pekan lalu.

Irwan mengatakan penghargaan Subroto yang diraih Sido Muncul merupakan bentuk penghargaan pemerintah atas kerja keras selama ini.

“Kami mendapat penghargaan Subroto karena selama ini kami serius dan berkonsentrasi dalam mengelola energi dan sumber daya,” tuturnya.

Selain pangan dan air, menurut Irwan, energi itu adalah masa depan.

“Makanya kami mempersiapkan energinya  yang terukur dan paling efisien, bukan hanya untuk sekarang tapi untuk masa depan. Buktinya, apa yang kita lakukan selama ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian ESDM,” ujar Irwan.

Irwan menambahkan, penghargaan Subroto yang diraihnya karena Sido Muncul dinilai turut mempersiapkan masa depan Indonesia.

“Selama ini kita turut membantu bagaimana masa depan Indonesia dengan efisiensi energi, nggak pernah buang sampah, kita gunakan listrik yang bayarnya paling mahal, kita juga pakai solar sel. Pokoknya kita sadar masa depan itu energi, siapa yang boros nanti akan merasakan akibatnya,” tutur Irwan.

Kinerja Sido Muncul memang cukup menggembirakan hingga membuahkan hasil dengan meraih berbagai penghargaan, selian Penghargaan Subroto, sebelumnya Sido Muncul juga meraih penghargaan Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian (Kemenperind) untuk kelima kalinya, setelah tiga aspek meliputi teknis, produksi, dan manajemennya memperoleh nilai di atas 94.4.

Irwan menuturkan, kesuksesan Sido Muncul dalam meraih pencapaian tersebut tidak terlepas dari berbagai inovasi dan komitmen perusahaan untuk memberikan perhatian terhadap kelestarian lingkungan.

Dia menuturkan dalam aktivitas usahanya, Sido Muncul tak hanya memperhatikan aspek keuntungan saja, namun emisi dari proses produksi, pengelolaan limbah, kelestarian lingkungan juga mendapatkan perhatian serius.

“Bahkan sumber daya alam ini sudah menjadi konsen terhadap sumber daya alam. Kita tidak hanya memproduksi namun juga memperhatikan emisi, pengelolaan limbahnya gimana, dan pengelolaan lingkungannya seperti apa,” tutur Irwan.

Selama proses produksi, tutur Irwan, Sido Muncul selalu melakukan efisiensi mulai dari penggunaan air, listrik, hingga bahan bakar. Bahkan bukan hanya aspek ekonomi yang didapatkan, namun juga memberikan efek positif terhadap lingkungan.

Sedangkan untuk pengelolaan limbah, pihaknya memanfaatkan limbah padat sebagai salah satu sumber energi untuk menunjang kegiatan produksi.

Penggunaan energi terbarukan yang digunakan oleh Sido Muncul tak hanya memanfaatkan limbah produksi. Perusahaan yang terkenal dengan produk Tolak Angin ini juga menggunakan panel surya sebagai sumber energi yang lebih ramah lingkungan.

Menurut Irwan, penggunaan panel surya tak terlepas dari realisasi komitmen Sido Muncul untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Kita memasang solar panel di pabrik Sido Muncul di Bergas Kabupaten Semarang. Ini sudah dioperasikan, setelah uji coba berjalan lancar,” ujar Irwan.

Penggunaan energi terbarukan, tutur Irwan, memberikan banyak efek positif seperti mengurangi beban penggunaan listrik yang bersumber dari bahan tak ramah lingkungan, serta tidak menghasilkan emisi gas buang sehingga lebih ramah lingkungan.

Pihaknya memastikan akan selalu berusaha untuk selalu menggunakan energi terbarukan demi tercapainya lingkungan yang bersih. (APb)