Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memberikan bantuan berupa satu unit mobil ambulans kepada Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma).

Anggota Badan Pelaksana BPKH Sulistyowati menjelaskan tahun ini pihaknya mengalokasikan Rp232 miliar untuk dikelola.

"Jadi alokasi itu sudah diserap, sebelum triwulan ke empat paling telat Oktober sudah dialokasikan semua, jadi November sudah sibuk dengan laporan. Kita harus mempertanggungjawabkan uang serupiah pun harus dipertanggungjawabkan," katanya, dalam acara penyerahan bantuan tersebut di kampus Unimma, Jumat (29/9/2023).

Dia menjelaskan bantuan ini merupakan alokasi dari dana kemaslahatan, dan uangnya tidak tercampur dengan dana haji. Dana pengelolaan haji ada dua macam, yaitu dana yang berasal dari dana pengelolaan murni setoran haji, yang dinamakan dana abadi ummat (DAU). Dana sebesar Rp3,8 triliun tersebut harus utuh dan tidak diotak atik.

Dana itu dikembangkan di bank-bank syariah, serta sukuk negara yang aman. Hasilnya, menghasilkan tahun ini Rp232 miliar. Dana inilah yang diberikan kepada 7 asnaf, meliputi pelayanan ibadah haji, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan UMKM, sarana prasarana ibadah, sosial keagamaan dan tanggap bencana.

Sulistyowati berharap mobil ambulans tersebut dapat bermanfaat bagi Unimma dan masyarakat. “Harusnya standar setiap gedung yang kapasitasnya banyak, ada ambulans. Jadi, kalau ada apa-apa, bisa cepat (ditangani),” ujarnya.

Rektor Unimma, Lilik Andriyani mengungkap bahwa bantuan mobil ambulans ini penting untuk menambah sarana dan prasarana di Klinik Pratama Unimma. ”Mobil ambulans berada di Klinik Pratama Unimma, bila ada hal yang sifatnya darurat, bisa segera teratasi terutama untuk rujukan ke rumah sakit,” ungkapnya.

Saat ini Klinik Pratama Unimma telah memiliki satu unit ambulans, dan bantuan ambulans ini akan semakin melengkapi fasilitas untuk meningkatkan pelayanan. "Klinik Pratama Unimma tidak hanya dimanfaatkan oleh internal sivitas akademika Unimma, tapi bisa juga dimanfaatkan oleh masyarakat umum,” katanya.