Beasiswa PMDSU, Mencetak Generasi Cerdas Berkarakter untuk Indonesia Maju

AKM • Thursday, 21 Sep 2023 - 09:00 WIB

Jakarta – Untuk mencetak lulusan doktor muda Indonesia yang unggul dan berdaya saing, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) kembali menyelenggarakan program beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Memasuki angkatan ketujuh, pada tahun 2023 sebanyak 300 penerima beasiswa terpilih akan menempuh studi jenjang S-2 dan S-3 di 20 perguruan tinggi penyelenggara di Indonesia, mulai bulan September 2023 sampai dengan Agustus 2027.

PMDSU merupakan program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melakukan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor pada usia muda. Sarjana unggul akan dibina menjadi doktor dalam waktu empat tahun dengan suasana akademik yang sehat serta dibimbing oleh promotor yang kompeten, baik berdasarkan rekam jejak penelitian maupun pendidikan. Program ini juga menjadi upaya pemerintah untuk mempercepat jumlah tenaga pendidik dengan kualifikasi S-3 di Indonesia. 

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menjelaskan bahwa program PMDSU merupakan program istimewa yang menghasilkan anak-anak bertalenta dalam upaya melahirkan negara yang maju dan sejahtera. 

“Kita sebagai negara tentu bercita-cita (dan) berkeinginan bahwa nanti masa depan adik-adik sekalian itu akan hadir dan menghadirkan negara yang maju, negara yang adil, makmur, sejahtera bagi seluruh warga bangsanya seperti cita-cita founding fathers kita republik ini didirikan untuk menyejahterakan dan memajukan seluruh masyarakatnya,” ucap Nizam saat acara Pembekalan Program Beasiswa PMDSU ke-VII yang digelar di Jakarta, pada 19-20 September 2023.

Keistimewaan program PMDSU, disebut Nizam, sebagai program yang menerapkan akselerasi (fast track) S-2 sekaligus S-3, promotor yang luar biasa, jejaring internasional, dan didukung dengan pendanaan riset.

Nizam pun menekankan bahwa riset yang dilakukan oleh peserta terpilih PMDSU nantinya harus senafas dengan kebutuhan bangsa dan mewakilkan harapan masyarakat kecil sebagai bagian dari membangun dan menyiapkan masa depan yang sejahtera.

“Nafas penelitian harus mencerminkan harapan dari para petani, nelayan, kuli pelabuhan, tukang becak, buruh, (dan) nafas itulah yang mewarnai setiap riset adik-adik sekalian,” sambung Nizam.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi menyampaikan bahwa 300 karyasiswa peserta PMDSU batch VII merupakan hasil dari seleksi ketat yang telah dilakukan oleh para promotor. Jumlah ini naik dua kali lipat dari batch sebelumnya yang hanya berjumlah 150 orang.

“Kita sudah seleksi sangat ketat promotornya dan kalian juga terpilih di antara yang terbaik yang dipilih oleh promotor, tidak hanya cerdas tetapi juga berkarakter karena yang dibutuhkan adalah kontribusi untuk Indonesia setelah lulus dan 300 orang ini akan disebar di seluruh universitas ternama di Indonesia,” ucap Sofwan.

Sofwan juga mengungkapkan sejauh ini setidaknya sudah ada 2.214 publikasi yang diterbitkan oleh peserta PMDSU di jurnal internasional dan 1.598 di antaranya terindeks Scopus.

Sementara itu, Ketua Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Sepuluh Nopember Muhammad Nuh yang juga hadir sebagai pembicara utama turut menyinggung soal integritas dan karakter kebangsaaan yang harus dimiliki oleh peserta PMDSU sebagai pembelajar sejati.

“Saya yakin adik-adik sekalian punya jiwa yang sama, jiwa kebangsaan yang luar biasa, tidak lagi relevan mempertentangkan etnik a, etnik b, dan seterusnya, yang penting _we are_ Indonesia termasuk anak-anak PMDSU batch ke-VII, we are Indonesia,” tutur Nuh.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional itu juga mengatakan bahwa program PMDSU merupakan bagian dari investasi, sebab negara mengeluarkan biaya di masa sekarang untuk kebermanfaatan di masa yang akan datang.

Axl Laurens Lukas Windah, mahasiswa penerima beasiswa PMDSU batch VII asal Universitas Airlangga mengungkapkan harapannya agar program PMDSU ini ke depannya dapat terus melahirkan calon-calon doktor muda untuk bisa bersaing di tingkat nasional ataupun internasional.

“Harapan saya mungkin untuk PMDSU semakin bisa berkarya, semakin bisa menambah calon-calon doktor muda termasuk saya yang sudah diterima jadi awardee, terima kasih banyak, semakin banyak orang-orang yang terberkati, semakin banyak anak-anak Indonesia yang bisa berkarya baik di dalam maupun luar negeri untuk menuju Indonesia yang maju, Indonesia emas 2045,” ujar Axl.

Senada, Syannia Tasha mahasiswa PMDSU batch VII dari Universitas Indonesia pun mengharapkan  program PMDSU ini bisa benar-benar menciptakan bibit-bibit unggul.

" Untuk Indonesia yang nantinya bisa buat Indonesia jadi lebih maju dan bisa berkembang menyalip negara-negara lain,"'tandasnya.