Pemprov Sumut Dukung Kemerdekaan Pers

MUS • Friday, 8 Sep 2023 - 17:44 WIB

Medan – Kepala Dinas Komuniasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ilyas Sitorus menegaskan Pemerintah Provinsi  (Pemprov) Sumut tetap mendukung kemerdekaan pers. Terkait  kejadian yang melibatkan antara wartawan dan oknum Satpol PP pada Acara Penyerahan Memori Jabatan Gubernur, adalah murni insiden di lapangan.

"Kejadian tersebut adalah murni insiden di lapangan, karena tidak ada kebijakan pelarangan  wartawan meliput termasuk pada kegiatan penyerahan memori jabatan  Gubernur Sumut pada waktu itu," ujar Ilyas Sitorus, menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (8/9) di Medan.

Buktinya, tambah Ilyas, ada puluhan wartawan yang hadir dan meliput kegiatan tersebut.  "Sudah  ada puluhan awak media yang menunggu  di dalam ruangan, jadi sama sekali tidak ada pelarangan wartawan meliput," tegas Ilyas Sitorus. 

Pemprov Sumut, menurut Ilyas, sangat terbuka bagi para jurnalis, karena pers merupakan mitra strategis dalam penyampaian informasi tentang kebijakan pembangunan dan menyampaikan aspirasi masyarakat.

"Pemprov Sumut menjaga hubungan yang baik dengan awak media. Bahkan disediakan  fasilitas ruangan pers atau pers room yang representatif untuk kemudahan wartawan melakukan pekerjaan jurnalistik di Kantor Gubernur," jelas Ilyas. 

Pihaknya menyesalkan terjadinya insiden tersebut. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya, menurut Ilyas, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab insiden tersebut terjadi.

Pertama, wartawan yang bersangkutan datang terlambat di saat Gubernur, Wakil Gubernur dan Pj Gubernur sudah masuk ke dalam ruangan. "Untuk kekhidmatan acara, petugas Satpol PP memang harus langsung menutup pintu utama saat Gubernur sudah masuk ke dalam ruangan," katanya. 

Dijelaskan Ilyas, di dalam video yang beredar memang masih ada beberapa pejabat dan petugas yang masih  masuk ke dalam ruangan dan diberikan akses. "Hal ini dikarenakan mereka  tertahan oleh massa yang berkumpul di halaman Kantor Gubernur," ujar Ilyas.   

Sementara wartawan IDN Times yang pada waktu itu tidak diberi akses oleh petugas Satpol PP yang berjaga di pintu, pada saat itu mengenakan pakaian T-Shirt dan topi. 

"Jadi, kami memohon maaf atas insiden tersebut, namun memang ada aturan yang berlaku dan ini menjadi pegangan  petugas Satpol PP, bahwa dalam kegiatan resmi, hadirin wajib berpakaian yang rapi.  Tapi begitupun, sekali lagi kami memohon maaf atas insiden tersebut, jangan sampai insiden ini mencederai hubungan baik yang selama ini sudah terjaga, dan mari kita jadikan ini pelajaran bersama," ujar Ilyas. (Ron)