Sowan ke PWNU DKI, Erwin Aksa Bicara Pengendalian Polusi Udara Jakarta

FAZ • Thursday, 7 Sep 2023 - 21:06 WIB

Jakarta - Bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI dapil DKI Jakarta III, Erwin Aksa menyambangi PWNU DKI Jakarta di Jalan Utan Kayu, Jakarta Utara, pada Kamis (7/9). Erwin maju jadi Bacaleg dari Partai Golkar.

Erwin Aksa tak sendiri, ia didampingi ayahnya yang juga sebagai politikus senior Partai Golkar, Aksa Mahmud. Dapil III Jakarta meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.

Tujuan pengusaha ini ke PWNU, untuk meminta doa dan arahan dalam pencalonan sebagai wakil rakyat di Parlemen Senayan.

Erwin Aksa memang terlahir dari darah Nahdlatul Ulama, di mana sang ayah merupakan kader senior NU.

"Saya selama ini penonton jadi tim sukses mulu. Jadi saya ingin mencoba mensukseskan diri. Selama ini mensukseskan teman saja," kata Erwin Aksa di hadapan elit dan kader PWNU DKI Jakart, Kamis (7/9).

Menurut sang ayah, Aksa Mahmud bila ingin meraih hasil yang maksimal perlu sowan ke para kiai NU dan meminta doanya. Sebab menurut dia, kerja keras harus juga diiringi doa, terlebih doa para kiai. 

"(Erwin Aksa) Lahir dari rahim NU. Kalau mau menang doa para kiai," kata Aksa Mahmud.

Di dalam silahturahminya itu, Erwin Aksa mempunyai terobosan untuk menangani polusi udara Jakarta yang saat ini masih kacau. Hal ini ia ungkap karena sebagai calon kandidat Legislatif Senayan dari Dapil Jakarta.

Menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta harus berani mengeluarkan kebijakan dalam membatasi masuknya produk kendaraan bermotor di Ibu Kota. Sebab kendaraan menjadi salah satu biang kerok polusi udara.

"Tapi harus ada komitmen juga kendaraan bermotor mobil harus dikurangi, sudah banyak regulasi di negara maju bahwa jumlah mobil itu harus dikontrol Perlu keberanian, lihat aja dilampu merah menumpuk motor," kata Erwin Aksa.

Yang paling penting kata dia, pusat ekonomi jangan menumpuk semua di Jakarta. Memang saat ini sudah merambah ke wilayah BSD, Tangerang, Banteng. "Pelan-pelan juga harus dibenahi," lanjutnya.

Disamping itu menurut dia, buruknya polusi udara di Jakarta disebabkan masih minimnya ruang terbuka hijau di Ibu Kota. Bila banyak ruang terbuka hijau maka menjadi solusi pembersih udara.

"Polusi udara yang pertama DKI ini kekurangan ruang hijau apalagi di utara khususnya, taman nya kurang termasuk juga beberapa daerah," paparnya.

Lalu, perlu adanya percepatan transportasi publik di Kota Jakarta. Memang selama ini Jakarta didominasi oleh kendaraan motor dan mobil.

"Penggunaan mobil motor listrik dalam komplek maupun jalan besar, karena kedepan itu paling besar itu masalah bagaimana perluasan tanah ruang terbuka hijau RPTRA," terangnya.

"Seringkali kejadian tanahnya itu milik BUMN, tidak bisa dibangun Pemda, nah itu harus ada jembatan ke pusat nah itulab tugas dari wakil rakyat yang di pusat, menjembatani persoalan daerah nah itu sebenarnya," pungkanya melanjutan.