Judi Online Makin Darurat: Akun Youtube DPR Diretas dan Menyiarkan Judi Slot

MUS • Wednesday, 6 Sep 2023 - 12:25 WIB

Jakarta - Indonesia betul-betul sudah masuk kedalam fase darurat judi online. Jika sebelumnya ratusan situs pemerintahan dan akademisi yang disusupi oleh situs judi online, saat ini giliran akun youtube resmi dari DPR-RI yang menjadi korban peretasan. Hingga berita ini dirilis, akun tersebut masih melakukan live streaming sebuah permainan judi slot.

"Jika dilihat dari judul video serta thumbnail video yang ada di akun youtube resmi milik DPR-RI @DPRRIOfficial tersebut, video yang disisipkan oleh peretas adalah video yang sama yang ditampilkan di youtube Barış Slot (@Baris-casino). Namun jika dilakukan investigasi lebih lanjut, akun Barış Slot sendiri sepertinya juga menjadi korban peretasan seperti halnya akun DPR-RI, karena berdasarkan video lama di akun tersebut adalah video lagu-lagu karaoke dalam bahasa Vietnam," kata Pratama Persadha selaku Chairman dari Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC

Ia menambahkan, ada kemungkinan akun youtube resmi tersebut berhasil diambil alih oleh peretas melalui metode phising, dimana email yang dipergunakan untuk login kemungkinan tidak dilengkapi metode 2 Factor Authentication, dan operator yang menggunakan email tersebut kurang berhati-hati sehingga jatuh kedalam jebakan phising yang dikirimkan oleh peretas.

"Hal ini kemungkinan besar diperparah oleh celah keamanan yang berhasil ditemukan oleh Threat Analysis team dari Google pada tahun 2021 yaitu adanya kampanye phising terhadap akun youtube yang memanfaatkan malware yang bisa mencuri cookies. Beberapa jebakan phising yang sering kali digunakan oleh peretas adalah seperti memberikan tawaran iklan, informasi akan dilakukan pemblokiran akun, link yang berisi landing page palsu, dan sebagainya," tambah dia.

"Seperti yang sudah seringkali disampaikan sebelumnya, bahwa awarenes pengelola situs atau akun resmi dari pemerintahan dan akademik terhadap keamananan siber terlalu rendah. Hal inilah yang seringkali menyebabkan situs atau akun media sosial milik pemerintahan dan akademisi disusupi situs judi online oleh peretas atau bahkan diambil alih kontrol akunnya oleh peretas, sehingga mereka dengan leluasa dapat mengganti konten di situs atau media sosial tersebut bahkan mengganti nama akun dan data credential yang dipergunakan untuk melakukan login," ucap pria kelahiran Cepu ini.

Dosen tetap STIN dan PTIK ini juga menambahkan, awaress terhadap keamanan siber dari pengelola situs dan media sosial harus menyadari, bahwa pola peretasan sekarang sudah mulai bergeser, dimana sebelumnya peretas melakukan aksinya untuk mendapatkan ketenaran, saat ini peretas melakukan aksinya untuk alasan finansial.

"Banyak sekali bandar judi online yang mempekerjakan peretas top dunia untuk mengamankan platform situs judi online mereka, serta meretas situs serta sosial media untuk dijadikan landing page serta mempromosikan situs judi online mereka. Para peretas juga akan semakin berusaha menembus pertahanan keamanan situs serta sosial media yang ditargetkan, karena situs serta media sosial yang berhasil mereka dapatkan shell account atau data credential yang mereka dapatkan dapat mereka jual kepada operator atau bandar judi online. Apalagi jika shell account atau data credential nya adalah dari situs resmi pemerintahan atau orang populer dengan jumlah pengikut yang besar, maka harga yang ditawarkan akan lebih tinggi dari akun biasa," urai dia.

Saat ini tim IT dari DPR-RI sedang berusaha mengambil alih kembali akun youtube tersebut baik melalui cara manual ataupun melalui cata meminta bantuan dari Google Indonesia secara langsung.

"Hal-hal lain yang dapat kita lakukan untuk mengamankan diri kita dari serangan siber kita adalah dengan selalu install aplikasi dari sumber resmi seperti Google Playstore atau IOS AppStore, perbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak lainnya dengan patch keamanan terbaru. Kemudian pasang dan perbarui perangkat lunak keamanan yang kuat seperti antivirus serta antimalware yang akan mengingatkan kita terhadap aplikasi berbahaya atau link phising, jangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan dan dari sumber yang tidak dikenal atau berisi permintaan yang tidak biasa, buat salinan data penting anda secara teratur dan simpan salinan tersebut di tempat yang terpisah," pungkas Pratama.