Perkuat Kemitraan, Kemendikbud Luncurkan Program Inovasi Potensi Daerah 2023

AKM • Wednesday, 23 Aug 2023 - 06:44 WIB

Jakarta -  Dalam rangka mewujudkan keselarasan melalui kemitraan yang sinergis, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan Kick Off Nasional Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Tahun 2023.

Program ini mengajak Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) menjadi leader dalam konsorsium vokasi di 27 provinsi yang bertujuan meningkatkan interaksi serta kolaborasi antar-pemangku kepentingan strategis di daerah. Seperti, sesama satuan pendidikan vokasi, Pemda, Kadin Daerah, DUDI, hingga komunitas masyarakat.

Nantinya, seluruh elemen ini akan menyusun rencana kerja (workforce planning) dan rencana inovasi (innovation planning) yang selaras dengan kebutuhan pembangunan dan potensi daerah.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Dr Ir Kiki Yuliati MSc mengucapkan terima kasih kepada pihak LPDP yang telah mendukung Pendidikan Vokasi.

"Jadi LPDP sangat-sangat punya komitmen untuk memajukan pendidikan Vokasi. Terima kasih kepercayaannya sehingga bisa menyelenggarakan acara ini," ungkap Kiki dalam acara Kick Off Nasional Program Ditjen Vokasi Jakarta, Selasa (22/8).

Kiki membeberkan target yang pihaknya canangkan untuk tahun pertama berjalannya program tersebut. Menurut dia, ada dua target utama dalam setahun ke depan, yakni mendapatkan perencanaan tenaga kerja dan perencanaan inovasi di masing-masing daerah berbasis potensi yang mereka miliki. Semua itu dilakukan dengan mengutamakan aspek vokasi di daerah masing-masing.

“Tahun kedua, tentu implementasi dari planing-planing itu. Tahun ketiga kita lihat hasilnya karena implementasinya pasti tidak selesai satu tahun,” ungkap Kiki.

Pada pelaksanaannya, program itu bertujuan meningkatkan interaksi serta kolaborasi antarpemangku kepentingan strategis di daerah, seperti ke sesama satuan pendidikan voaksi, pemda, Kadin daerah, DUDI, hingga komunitas untuk menyusun perencanaan tenaga kerja san perencanaan inovasi tadi, yang selaras dengan kebutuhan pembangunan dan potensi daerah. 

Dia menjelaskan, tujuan lain dilangsungkannya program tersebut adalah sebagai pegangan bagi seluruh pihak yang menyelenggarakan pendidikan vokasi. Pihak-pihak tersebut, kata dia, harus bisa adaptif dan melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan dan dinamika yang terjadi di dunia industri saat ini.

“Mereka harus melakukan penyesuaian-penyesuaian di aspek mana saja, kapan, berapa banyak. Karena pada dasarnya pendidikan vokasi itu harus adaptif sebagaimana halnya perubahan-perubahan dan dinamika-dinamika yang terjadi. Maka ya pendidikan vokasi harus fleksibel dan adaptif,” jelas dia.

Plt Direktur Direktorat Mitras DUDI, Uuf Brajawidagda menyatakan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah akan berjalan selama tiga tahun ke depan. 

“Setiap tahunnya akan ada tahapan yang diikuti 27 provinsi dalam menciptakan inovasi berbasis potensi daerah,” ungkapnya.

Sementara Kepala Divisi Kerjasama dan Pengembangan Layanan LPDP, Dhani Setyawan menyatakan di tahun 2023, LPDP dan Ditjen Vokasi mengusung Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Tahun 2023. Program ini telah diresmikan sejak 23 Juni 2023 lalu dengan pendanaan sebesar Rp 25 miliar.

"Program LPDP dan Ditjen Vokasi telah ditetapkan pada tanggal 23 Juni yang lalu, di mana program ini alokasi pendanaan sebesar Rp 25 miliar," ungkap Dhani.

Pada dasarnya LPDP telah dimandatkan untuk mengelola dana di bidang pendidikan. Sehingga sampai akhir semester 1 Tahun 2023, total keuangan yang ada di LPDP mencapai angka Rp 134 triliun yang digunakan kepada berbagai program, salah satunya beasiswa.

Dhani juga menjelaskan bila LPDP dan Ditjen Vokasi memiliki hubungan yang baik. Pada tahun 2021, keduanya memiliki program yang mencetak para peneliti dengan kompetensi tingkat dunia.

“Kami dari LPDP sangat mengapresiasi karena dari program ini kita dapat melihat dan mengimplementasikan solusi yang tepat untuk pembangunan di daerah. Kami percaya bahwa SDM yang unggul adalah kunci dari pembangunan berkelanjutan. Kami yakin dengan kegiatan ini kita dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan inovatif,” ucap Dhani.