Resmikan Forum Sinergi BUMN dan Swasta, Erick Thohir: Indonesia Bisa Jadi Negara Maju

LAN • Monday, 14 Aug 2023 - 12:59 WIB

Jakarta - Memasuki era kebangkitan ekonomi dalam negeri, kolaborasi antara Swasta dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan ekosistem perekonomian yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. 

Contoh ini telah terwujud pada periode Covid-19, lewat kolaborasi yang sangat baik antara Pemerintah, BUMN dan sektor swasta dalam memitigasi dampak pandemi dan mendorong pemulihan berhasil menjaga perekonomian tetap stabil. 

Berkaca pada pencapaian ini, kolaborasi sektor swasta dan Pemerintah merupakan bagian penting dalam akselerasi berbagai program pembangunan pemerintah. Sinergi sektor swasta dan BUMN serta pemerintah memiliki peranan penting dalam mendorong inklusivitas dan keberlanjutan pembangunan Indonesia terutama dalam mencapai target Indonesia Emas 2045.

Sebagai upaya untuk memperkuat kolaborasi ini, Kadin Indonesia menggelar Forum Sinergi BUMN-Swasta. Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan forum yang mengangkat tema Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif ini diharapkan dapat memperkuat komitmen seluruh pihak dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang solid.

“Dengan adanya hubungan yang saling berkesinambungan dan inklusif antara Pemerintah, BUMN dan Swasta tentu akan berkontribusi secara signifikan dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa,” ujar Arsjad dalam sambutannya di Jakarta, Senin (14/8). 

Dalam peresmian forum ini, hadir pula Menteri BUMN Erick Thohir yang memberi sambutan sekaligus meresmikan forum bertajuk Optimalisasi Sinergi BUMN-Swasta dalam meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia secara Inklusif.

Erick menyebut, Indonesia bisa menjadi negara maju dengan mengembangkan potensi besar yang dimiliki dan gotong royong bersama dalam mewujudkan ekonomi sejahtera untuk rakyat, "Kolaborasi yang kuat antara BUMN dan Swasta telah terbukti menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi masyarakat. Melalui kerjasama yang sinergis dan terarah, BUMN dan sektor swasta mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional." ujar Erick dalam sambutannya.

Kepercayaan diri ini pun diperkuat dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia pada Kuartal II 2023 tetap mampu mencetak pertumbuhan positif sebesar 5,17% (year on year/yoy) atau 3,86% (quarter to quarter/qtq) sekaligus mengakumulasikan pertumbuhan pada semester pertama 2023 menjadi 5,11% (cumulative to cumulative/ctc).

Pencapaian tersebut juga menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas lima persen selama tujuh triwulan berturut-turut. Ditambah lagi, Indonesia juga kembali menjadi negara upper middle income, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia yang dimutakhirkan pada Juli 2023. 

Meski begitu, Kepala Kadin, Arsjad Rasjid menilai ke depannya masih terpampang tantangan yang signifikan. Mulai dari harga pangan dan energi yang masih tinggi, peningkatan risiko geopolitik, kebijakan moneter yang ketat dan agresif oleh sebagian besar Bank sentral di dunia, hingga risiko lain di sistem keuangan global. 

Dalam beberapa tahun terakhir, kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta telah membuktikan manfaatnya dalam berbagai sektor ekonomi. Kolaborasi ini telah mewujudkan sejumlah proyek besar dan inovatif yang tidak hanya meningkatkan daya saing ekonomi nasional, tetapi juga memberikan peluang pekerjaan baru bagi masyarakat. 

Investasi bersama dalam infrastruktur, teknologi, energi terbarukan, dan sektor-sektor kunci lainnya telah mendorong terciptanya lapangan kerja yang beragam dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kombinasi pengalaman jangka panjang BUMN dalam mengelola aset publik dengan fleksibilitas dan inovasi sektor swasta membawa dampak positif pada pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong transfer pengetahuan dan teknologi, memperkuat kapabilitas lokal, dan mempromosikan pertumbuhan industri nasional yang lebih mandiri,” imbuh Erick. (AYN)