Jelang MotoGP 2023, ITDC Percantik Sirkuit Mandalika

ANP • Tuesday, 8 Aug 2023 - 18:11 WIB

JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menegaskan MotoGP di Mandalika akan tetap berjalan sesuai dengan rencana.

“Kalau MotoGP sih jelas komitmen kita harus tetap berjalan kan, jelas sesuai dengan kontrak dan benefit yang kita dapatkan dari MotoGP ini juga luar biasa bagus," kata Direktur Utama (Dirut) ITDC, Ari Respati di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Menurutnya, MotoGP sendiri menjadi salah satu program pengembangan ITDC yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, MotoGP Mandalika juga mendapat perhatian dari media-media asing.

Ia menegaskan pihaknya kini tengah melakukan upgrade sirkuit.

“Sirkuit kita itu lagi kita proses upgrade homologasi racing track nya bisa masuk mobil, Grade 3. Jadi makanya mobil udah mulai masuk nih pelan-pelan," bebernya.

Dia mengatakan dari segi ekonomi, MotoGP ini cukup berdampak besar bagi pembangunan ekonomi dan masyarakat Indonesia sendiri.

“Dampak ekonominya yang pertama kalau dihitung itu sudah bisa mencapai angka Rp7 triliun kalau dihitung. Tenaga Kerja yang terserap itu setiap event lebih dari 2 ribu," jelasnya.

Ari juga menyampaikan kalau mereka tidak hanya memikirkan untung rugi dari event tetapi juga mengenai percepatan pembangunan hotel-hotel yang ada disana.

Sehingga, semua bidang bisa mendapatkan keuntungan dan mengalami pertumbuhan.

“Kita nih yang lagi kita upayakan adalah Pembangunan hotel, percepatan Pembangunan hotel. Jadi, bukan hanya melulu soal untung dan rugi dari event. Kalau udah jadi kawasannya kayak Nusa Dua, kalo ngadain event udah bisa meyakinkan para tenant dan investor kita untuk mendapatkan okupansi, dan lain-lain," tegasnya.

Penyertaan Modal Negara

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menanggung utang sekitar Rp 1,2 triliun dari pembangunan Sirkuit Mandalika. Utang itu nantinya bakal ditambal dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN).

Direktur Keuangan ITDC Ahmad Fajar menjelaskan nominal utang Rp 1,2 triliun merupakan utang usaha yang ditanggung oleh ITDC. Atas kesepakatan bersama, dia menyebut kalau utang itu akan ditambal lewat PMN.

Dia menerangkan, mengingat pembangunan Sirkuit Mandalika adalah suatu penugasan, maka diambil langkah untuk mengusulkan PMN dari kas negara. Diketahui, usulannya sebesar Rp 1,05 triliun untuk menambal utang tersebut. Saat ini pengajuan itu sudah mengantongi restu dari Komisi VI DPR RI.

"Nah ini cara mengatasinya gimana? Ya karena ini untuk membangun negara, membangun wilayah NTB, membangun kita sebagai kita BUMN, agent of development, mau gak mau, ini saya serahkan 'ini fixed asset, ini bangunan', saya serahkan, saya mintakan PMN," jelasnya.

Dia berharap, proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat. Sehingga pembayaran utang jangka pendek (short term) itu bisa langsung dilakukan.

"InsyaaAllah tahun ini kalau sudah selesai semua, ini tinggal tunggu komisi XI sudah ke komisi VI DPR, InsyaAllah nanti akan turun semua 1 triliun akan dapat PMN," kata dia.

Fajar mengisahkan, ketika resmi menjabat Direktur Keuangan ITDC, dia langsung meninjau jenis utang yang jadi tanggungan perusahaan. Alhasil, didapatlah Rp 1,2 triliun sebagai utang usaha untuk menambal pembangunan Sirkuit Mandalika.

"Begitu saya masuk, utang yang pertama saya hadapi itu utang usaha dulu, itu harus, begitu saya lihat angkanya kurang lebihnya Rp 1 triliun. Karena apa? Untuk bangun sirkuit, waktu itu, jadi belum semuanya terbayar," ungkapnya.