Presiden Jokowi: ASEAN Harus Menjadi Jangkar Perdamaian Dunia dengan Semangat Keagamaan yang Tinggi

LAN • Monday, 7 Aug 2023 - 11:33 WIB

Jakarta - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kawasan ASEAN dengan semangat keagamaan yang tinggi harus mampu menjadi jangkar perdamaian dunia.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam Forum ASEAN Intercultural dan Interreligious Dialogue Conference (ASEAN IIDC) 2023, yang diinisiasi oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Luar Negeri RI, di Grand Ballroom Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta pada Senin (07/08)

"ASEAN harus menjadi jangkar perdamaian dunia. Saya yakin masyarakat ASEAN justru memiliki semangat keagamaan yang semakin meningkat," kata Jokowi sambutanya

Ia menekankan pentingnya ASEAN menjadi jangkar perdamaian dunia di tengah kondisi global yang tidak stabil.

Data Global Peace Index 2023 menunjukkan bahwa konflik global semakin meningkat, dengan 91 negara terlibat dalam konflik.

Presiden juga mengingatkan bahwa dalam bidang keagamaan, masyarakat dunia mulai semakin tidak religius. Survei dari IPSOS Global Religion 2023 terhadap 19.731 orang dari 26 negara menunjukkan 29 persen menyatakan mereka agnostik dan atheis.

Presiden meyakini bahwa para peserta ASEAN IIDC memiliki komitmen untuk menjadikan ASEAN sebagai teladan toleransi, persatuan, dan jangkar perdamaian dunia.

"ASEAN telah menunjukkan bukti. Negara-negara ASEAN antara lain Indonesia telah berhasil mempertahankan tradisi toleransi yang kuat di tengah keberagaman budaya dan agama. Indonesia mampu terus menjaga kerukunan dan mengelola keragaman etnisitas suku budaya agama dan kepercayaan," ujar Jokowi.

"Karena itu saya menyambut hangat peran konstruktif pemimpin agama dan budaya di ASEAN. Melalui prakarsa strategis PBNU bersama Kementerian Luar Negeri dalam menggelar Konferensi ASEAN Dialog Antarbudaya dan Antaragana 2023," tambah Jokowi.

Jokowi berharap masyarakat ASEAN mampu menjadi katalisator perdamaian dunia serta komunitas peduli dan berbagi.

"Saya harap forum ini menghadirkan saling pengertian yang semakin meluas, menjadi fondasi kokoh dalam membangun ASEAN sebagai Epicentrum of Growth, Epicentrum of Harmony," tutur Presiden.