Aksi Sosial LPDP PK-209 Ciptakan Generasi Masa Depan Sadar Lingkungan

ANP • Sunday, 6 Aug 2023 - 20:24 WIB

JAKARTA - Dalam rangka mewujudkan generasi masa depan yang sadar lingkungan dan bertanggung jawab terhadap kota mereka, Asa Gaharu, 304 orang penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan angkatan PK-209 menggelar aksi sosial melalui kegiatan Asa Lestari, Gaharu Beraksi, di SD Negeri Ancol 01, Jakarta Utara, Sabtu (5/8/2023).

Ketua Divisi Social Project PK-209 LPDP, Sri Ayu Pratiwi menegaskan, bahwa aksi sosial tersebut dilakukan dengan mengajarkan anak-anak tentang bahaya sampah bagi lingkungan dan kesehatan, serta pengetahuan tentang 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pemilahan sampah, dan praktik daur ulang.

"Apa yang kita lakukan sekarang di SDN 01 Ancol untuk mengedukasi anak-anak melakukan pemilahan sampah serta bahaya membuang sampah sembarangan. Karena sampah yang dipisahkan bisa bermanfaat dan memiliki nilai tambah," tegas Ketua Divisi Social Project PK-209 LPDP, Sri Ayu Pratiwi dalam acara Asa Lestari, Gaharu Beraksi di SDN 01 Ancol Jakarta Utara, Sabtu (5/8/2023).

Menurut Ayu, untuk mewujudkan anak sekolah dasar menjadi pahlawan lingkungan, pihaknya bekerjasama dengan eRecycle untuk mempresentasikan tentang jenis dan bahaya sampah, dan Kresek Project yang memfasilitasi daur ulang sampah bagi anak-anak.

"Sampah yang selama ini kita buang, bisa memiliki nilai tambah luar biasa, jika bisa dipilah dengan benar. Contohnya dengan mendaur ulang, bisa dijadikan uang, bisa dijual. Atau jika tidak ada waktu, bisa diserahkan ke bank sampah melalui platform yang kini sudah banyak. Mereka menampung dan bisa menukarkan dengan uang," katanya.

Ia menjelaskan, dalam proyek kegiatan sosialisasi ini, 143 orang LPDP PK-209 membawa anak-anak berpetualang dengan menyenangkan, tentang bagaimana mengelola sampah dengan baik, tidak ada presentasi membosankan, melalui permainan, diskusi, dan lokakarya menarik, yang akan membuat anak-anak semakin peduli tentang pentingnya memilah sampah, menggunakan bahan berbahaya dengan bijak, dan mengurangi limbah.

"Bantu kami menciptakan generasi masa depan yang sadar lingkungan dan bertanggung jawab terhadap kota mereka! Bersama-sama, mari atasi masalah sampah di Jakarta dan jadikan kota ini lebih bersih, sehat, dan lestari. Ayo, mari kita mulai petualangan waste management untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.

Ia berharap melalui kegiatan sosial tersebut, PK-209 LPDP ingin semakin banyak sekolah, lembaga, NGO yang semakin gencar melakukan project pemilahan sampah. Apalagi menurutnya, DKI Jakarta kini menghadapi isu kritis terkait pengelolaan sampah.

"DKI Jakarta, sebagai salah satu kota metropolitan terpadat di Indonesia, menghadapi isu kritis dalam pengelolaan sampah dengan volume harian mencapai 7.233,82 ton pada tahun 2021," tambahnya.



Sementara itu CEO eRecycle, Dicky Wiratama mengatakan, kegiatan yang diinisiasi penerima beasiswa LPDP tersebut sangat bermanfaat, khususnya mengedukasi pentingnya menjaga lingkungan sejak kecil. Disamping itu, menurutnya, kepedulian masyarakat terkait teknologi yang makin pesat.

"eRecycle untuk mensosialisasikan hubungan antara penggunaan teknologi dengan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan," ujarnya.

Pihaknya mengaku mengedukasi pengetahuan dasar dari jenis-jenis dan pemilihan sampah, untuk diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Jenis sampah yang bisa di daur ulang, kata Dicky, adalah sampah plastik, kertas, kaca, logam dan lainnya. Menurutnya, masyarakat selama ini tidak mengetahui bahwa sampah tersebut memiliki nilai jual, jika dipilah maka akan menghasilkan nilai ekonomi.

"Jenis-jenis sampah apa saja yang dihasilkan dan bagaimana cara memisahkan. Kami mengedukasi dengan fun agar anak-anak senang dan mudah diterima, dan yang terpenting bisa menularkan minimal di lingkungan keluarga," kilahnya.



Pengrajin Kresek Project, Azrin Fanani berharap, bisa menumbuhkan minat anak-anak dalam memanfaatkan limbah plastik bekas yang banyak ditemui di lingkungan sekitar. Ia mengaku memberikan pelatihan membuat barang dengan memanfaatkan limbah plastik. Menurutnya, anak-anak sangat antusias memanfaatkan sampah, dengan hasil karya sederhana.

"Kami kasih pelatihan untuk anak-anak dalam membuat barang dari limbah plastik, seperti gelas, kresek bekas dibuat mainan. Kali ini untuk kegiatan 17 Agustusan. Kami ingin menumbuhkan minat untuk bisa memanfaatkan limbah plastik bekas yang banyak di sekitar kita. Terutama anak anak, karena meraka generasi penerus. Mereka yang akan berhadapan langsung dengan sampah. Partisipasi mengurangi sampah, minimal dirumahnya dulu," kata Azrin.