Jakarta - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim prihatin dengan temuan pinjol (pinjaman online) warga di DKI Jakarta. Menurutnya, ada 20% warga Jakarta yang terjerat pinjol dengan total mencapai Rp 10,3 triliun.

"Saya miris 20% penduduk Jakarta itu terlibat pinjol. Dan angkanya Rp 10,35 T. Artinya ini ada apa?" kata Lukman dalam rapat bersama Bank DKI di DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/7).

Politisi PAN tersebut memandang ini terjadi karena banyak warga yang sulit mendapat pinjaman. Ia berharap Bank DKI bisa lebih mempermudah pemberian pinjaman agar warga tak sampai terjerat pinjol.

Tak hanya Lukman, hal tersebut juga disampaikan sejumlah anggota Komisi C.

Pemprov DKI diminta mempermudah syarat dan ketentuan bagi warga Jakarta untuk mengajukan kredit usaha rakyat (KUR).

"Kami pernah ajak Bank DKI saat reses, karena saya concern UMKM, saya ajak pimpinan ke banyak pedagang kecil. Setelah reses dan dievaluasi Bank DKI hasilnya tak ada satu pun penuhi syarat pinjaman modal usaha," ujar Lukman.

"Harusnya nggak perlu ragu bank DKI, karena kita punya jamkrida. Artinya pemerintah DKI Jakarta gagal menstimulus ekonomi di Jakarta. Saya minta Bank DKI serius," jelasnya.