Cetak Talenta Digital, Politeknik Gistrav Yogyakarta Resmi Diluncurkan

AKM • Wednesday, 26 Jul 2023 - 18:34 WIB

Yogyakarta  - Zaman berubah. Dunia pekerjaan, industri, dan kewirausahaan (entrepreneurship) tidak berbeda halnya: bergerak dinamis, tumbuh, melahirkan inovasi, sekaligus mendisrupsi di berbagai lini kehidupan dan pekerjaan di Indonesia maupun global. Mendukung generasi muda agar bisa tetap berkompetisi di era digital, menjadi alasan Yayasan Gistrav & Mantan Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi - Wikan Sakarinto PhD, meluncurkan kampus terbaru di Yogyakarta: Politeknik Gistrav.

Hal tersebut diungkapkan Wikan Sakarinto yang juga memimpin langsung Politeknik Gistrav sebagai Direktur, pada Rabu, 26 Juli 2023 di Yogyakarta. Peluncuran dilakukan seiring telah ditetapkannya Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 180/D/OT/2023. Kampus ini akan berlokasi di Jalan Palagan Tentara Pelajar Jogja Km. 7, dengan bangunan sembilan lantai yang siap memfasilitasi segala kebutuhan praktikum mahasiswa.

“Politeknik Gistrav kini hadir sebagai satu-satunya politeknik digital di Yogyakarta. Didukung dengan ekosistem Gistrav Corp di Yogyakarta yang telah memiliki berbagai lini bisnis dan sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA, Politeknik Gistrav siap mendidik anak-anak bangsa dengan praktik nyata, yang ketika lulus akan siap kerja menjadi talenta digital!,” ungkap Direktur Politeknik Gistrav Wikan Sakarinto, didampingi CEO Education Technology SEVIMA  Sugianto Halim.

Dalam kiprahnya, Politeknik Gistrav berkolaborasi erat dengan Perusahaan Gistrav Corp. yang telah memiliki beberapa lini bisnis di beragam bidang, yaitu Konstruksi, Pertambangan, Pendidikan Dasar, Pendidikan Tinggi, Tour & Travel Pengiriman Siswa/Mahasiswa ke Luar Negeri, dan berbagai lini bisnis lainnya di Jogja dan Seluruh Indonesia. Kolaborasi ini berpadu dalam pendidikan di Politeknik Gistrav dalam bentuk pola pembelajaran ‘Link and Match’ dan Merdeka Belajar yang berbasis projek (Project-based Learning/PBL), yang diwujudkan dalam program Teaching Factory (TEFA) yang melibatkan berbagai project riil dan nyata. 

“Filosofinya adalah bahwa proses belajar harus efektif yang mana mahasiswa harus mengalami (to experience) seperti dalam dunia kerja yang nyata, dalam proses perkuliahan mereka di kampus. Jadi tidak hanya belajar di kelas, tapi belajar langsung di perusahaan, belajar langsung membuat proyek,” ungkap Wikan Sakarinto.

Prodi yang dibuka oleh Poliktenik Gistrav pada Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2023 ini, semuanya dengan jenjang Sarjana Terapan (D4), yaitu: (a) Bisnis Digital (Digital Business), (b) Pemasaran Digital (Digital Marketing), dan (c) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering). Ketiga jenis dan bidang prodi ini menurut Wikan, sangat relevan dengan era digitalisasi dan globalisasi serta kebutuhan dunia kerja dan dunia entrepreneurship masa kini dan masa depan. 

“Untuk kebutuhan PBL+TEFA, Politeknik Gistrav telah memiliki MoU dengan banyak industri kreatif, Asosiasi Industri Kreatif Indonesia (ADITIF), Education Technology SEVIMA, berbagai digital start-up, serta industri besar di Indonesia, dan bahkan, sudah berpengalaman mengirimkan mahasiswa/siswa ke berbagai kampus mitra di luar negeri seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura, bahkan beberapa negara di Eropa,” lanjut Wikan.

Pemilihan bidang prodi yang dikembangkan (semuanya Sarjana Terapan/D4) sangat relevan dengan era digital (teknologi digital) yang telah masuk ke dalam seluruh lini kehidupan dan pekerjaan masa kini dan masa depan. Bahkan kedepan Politeknik Gistrav juga akan mendirikan program S2 atau Magister Terapan.

“Karena faktanya, 95% industri/perusahaan saat ini menyatakan bahwa SDM/lulusan perguruan tinggi yang ingin direkrut dunia kerja, harus memiliki keterampilan digital (digital skills) yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan nyata di dunia kerja. Jadi Politeknik Gistrav merancang kuliah dengan komposisi praktik 70% dan teori 30%. Agar Softskills, Hardskills, serta Karakter dan Attitude yang kuat. Semuanya aspek harus kuat,” lanjut Wikan.

Mahasiswa kampus ini nantinya juga akan diajar langsung tidak hanya oleh dosen-dosen Politeknik Gistrav, tapi juga praktisi/ahli (expert) dari industri serta kalangan profesional. Digitalisasi kampus juga sudah dilakukan Politeknik Gistrav sejak awal pendiriannya melalui kolaborasi dengan SEVIMA sebagai Startup Education Technology terbesar di Indonesia.

Bagi anak muda yang tertarik untuk menjadi talenta digital, maupun bagi orang tua yang tertarik untuk menyekolahkan putra-putrinya di politeknik digital pertama di Yogyakarta ini, pendaftaran mahasiswa baru dapat dilakukan melalui Website: gitech.gistrav.com. Tersedia Beasiswa GiTech dengan potongan Sumbangan Pengembangan Mutu Akademik hingga 75% bagi mahasiswa baru angkatan 2023.  

“Penerimaan Mahasiswa Baru kami buka dua gelombang, yaitu Gelombang 1 : Tanggal 24 juli s/d 25 Agustus 2023, dan Gelombang 2: Tanggal 21 Agustus s/d 16 September 2023, dengan jalur prestasi dan jalur reguler. Segera daftarkan diri anda dan putra-putri anda untuk kuliah di Politeknik Gistrav, dan jadilah talenta digital yang sudah terjun langsung dalam project dan dunia kerja sejak masih berkuliah!,” pungkas Wikan Sakarinto.

Tujuan Politeknik Gistrav yaitu untuk mencetak SDM unggul serta Talenta Digital hebat Indonesia masa depan, dengan karakter entrepreneurship dan intrapreneurship yang unggul dan berdaya saing tinggi, serta kekinian. Misalnya, prodi Sarjana Terapan (D4) Bisnis Digital, akan mencetak calon youtuber hebat, dari mahasiswa yang memiliki passion untuk menjadi content creator (penjelasan lengkap, pada laman resmi: gitech.ac.id).

Kurikulum, program magang, serta PBL+TEFA disusun bersama dengan industri dan stakeholders. Komposisi dosen pengajar merupakan bauran dosen-dosen Politeknik Gistrav dan praktisi/ahli (expert) dari industri serta kalangan profesional. Dosen-dosen dari industri/ahli sudah akan mulai terlibat sejak semester awal perkuliahan. 

Selain untuk perkuliahan, kampus dirancang untuk lebih dominan menjadi ruang-ruang kreatif mahasiswa. Co-working space dan ruang diskusi merupakan fitur fisik pembeda GiTech dibandingkan politeknik atau perguruan tinggi umumnya. Dengan demikian, mahasiswa baik sebagai individu maupun sebagai tim dapat berinteraksi dan berdiskusi secara dinamis, kreatif, dan produktif dalam mengerjakan tugas perkuliahan dan mengerjakan projek. Sedangkan pada semester-semester akhir, mahasiswa diwajibkan melakukan magang di industri (di dalam negeri atau di luar negeri), dan/atau dalam skema Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Proses pendirian Poliktenik Gistrav telah memenuhi seluruh persyaratan dan telah melalui seluruh tahapan/proses evaluasi yang cukup ketat sesuai peraturan yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek RI, dengan status Akreditasi Minimum Pendirian Perguruan Tinggi Baru melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 180/D/OT/2023. Dalam waktu 2 tahun kedepan, standarisasi Politeknik Gistrav dalam berbagai hal wajib ditingkatkan untuk proses akreditasi perguruan tinggi. Sehingga, ketika meluluskan atau mewisuda lulusan untuk pertama kalinya, yaitu 4 tahun kedepan, Politeknik Gistrav akan sudah memiliki akreditasi, sesuai dengan peraturan Kemendikbudristek RI.

Prodi yang dibuka oleh Poliktenik Gistrav pada Penerimaan Mahasiswa Baru tahun 2023 ini, semuanya dengan jenjang Sarjana Terapan (D4), yaitu: (a) Bisnis Digital (Digital Business), (b) Pemasaran Digital (Digital Marketing), dan (c) Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering). Ketiga jenis dan bidang prodi ini sangat relevan dengan era digitalisasi dan globalisasi serta kebutuhan dunia kerja dan dunia entrepreneurship masa kini dan masa depan. Untuk kebutuhan PBL+TEFA, Politeknik Gistrav telah memiliki MoU dengan banyak industri kreatif, Asosiasi Industri Kreatif Indonesia (ADITIF), berbagai digital start-up, serta industri besar di Indonesia, dan bahkan, sudah berpengalaman mengirimkan mahasiswa/siswa ke berbagai kampus mitra di luar negeri (Jepang, Korea Selatan, Singapura, bahkan beberapa negara di Eropa).