Gandeng Rumah Cinwa, Nara Kupu Jogja Bakal Suguhkan Pagelaran Wayang Potehi

FAZ • Saturday, 22 Jul 2023 - 19:02 WIB

Yogyakarta - Nara Kupu Jogja (NKJ) akan menggelar pertunjukan seni tradisional memainkan boneka tangan atau lebih dikenal Wayang Potehi pada Jumat dan Sabtu tanggal 28-29 Juli 2023 mendatang di Kawasan Eduwisata Nara Kupu Jogja, Pandanpuro, Hargobinangun, Sleman, DI Yogyakarta.

Marketing Manager Nara Kupu Jogja, Shelli Moniaga menyampaikan, pagelaran Wayang Potehi tersebut perdana digelar di Nara Kupu Jogja dengan menggandeng sanggar Wayang Potehi Rumah Cinwa asal Depok, Jawa Barat yang di pimpin Dwi Woro Retno Mastuti, seorang Dosen sastra dan budaya Jawa.

"Dengan gembira kami mengumumkan penayangan perdana Wayang Potehi pada hari Jumat tanggal 28 Juli jam 18.00 sampai selesai dan Sabtu tanggal 29 Juli jam 14.00 sampai selesai. Kami jamin akan membuat penonton terpesona," ujar Shelli dalam keterangan resminya, Jumat (21/7/2023).

Menurut Shelli, pertunjukan menakjubkan yang memadukan Pou (kain) Te (Kantong) dan Hi (wayang) kemudian disebut Potehi ini akan memikat pengunjung dengan rangkaian cerita menarik gabungan budaya China dan Jawa yang dipentaskan di atas panggung milik Nara Kupu Jogja.

Wayang Potehi sendiri mulanya merupakan kesenian tradisional asal Tiongkok menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai wilayah Nusantara pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional Indonesia.

Pertunjukan seni tradisional Wayang Potehi ini, lanjut Shelli, ternyata sudah sangat dihormati dan digemari bahkan oleh negara lain karena mengandung nilai nilai budaya luhur serta memiliki alur cerita yang menarik.

"Potehi adalah bentuk seni tradisional boneka tangan dari Tiongkok dengan karakter - karakter ceria dan kaya ceritanya sendiri. Dengan menggabungkan dua tradisi terhormat ini, kami persembahkan sebuah pertunjukan yang menarik perhatian dan merayakan keberagaman dan persatuan budaya," katanya.

Untuk diketahui, pertunjukan wayang potehi di Nara Kupu Jogja ini mendapat dukungan penuh dari seorang tokoh dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini berprofesi sebagai pengusaha di Jakarta bernama Fransiscus Go.

Fransiscus Go mengungkapkan kecintaan dan perhatiannya terhadap budaya Nusantara yang kini mulai banyak ditinggalkan lantaran perkembangan informasi digital yang lebih banyak menyajikan hiburan kekinian dari berbagai penjuru dunia.

"Negara Indonesia ini kaya raya dan memiliki sejuta tradisi dan budaya dari berbagai daerah, etnis dan suku. Saya tergerak untuk turut menjaga, melestarikan dan mewariskan budaya dan tradisi ini agar tidak hilang di telan zaman," kata Frans.

Sementara itu, Dwi Woro Retno Mastuti menjelaskan awal mulanya ia menemukan Potehi sehingga akhirnya secara serius dan konsisten menggeluti dan membesarkan seni Wayang Potehi tersebut. Menurutnya, kecintaan terhadap Wayang Potehi tersebut didasari oleh alasan akademis dan alasan spiritual.

Dwi mengatakan bahwa pertama kali ia mengenal Potehi saat dirinya akan menulis disertasi. Kala itu, lanjutnya, Dwi pun sampai mohon petunjuk dari Allah melalui jalan spiritual sebelum akhirnya ia dan sanggarnya komitmen untuk membesarkan Wayang Potehi ini.

"Kemudian saya akhirnya ada petunjuk berupa Cina Jawa yaitu tahun 2000an saya bergiat di dunia itu dan akhirnya saya menemukan banyak sekali data naskah kuno Cina Jawa yang belum terungkap, belum dibahas, belum diolah secara akademis," kata Dwi Woro dikutip dari berbagai sumber.

"Saya sampai mendapatkannya di Berlin juga di Prancis kemudian di seluruh pulau Jawa juga dan itu jumlahnya ada sekitar 150 naskah kuno Cina Jawa berbahasa Jawa beraksara Jawa yang mengisahkan cerita-cerita legenda klasik," pungkasnya.