CSR Le Minerale Bangun Tempat Kumuh Jadi Nyaman, ini Kata Pedagang Foodcourt Bogor 

MUS • Saturday, 22 Jul 2023 - 18:05 WIB

Jakarta - Program corporate social responsibility (CSR) Mayora Group berupa pembangunan foodcourt gratis untuk pedagang kaki lima di kota Bogor berbuah manis. Para pedagang di foodcourt Sempur contohnya, berterima kasih kepada Mayora dan Le Minerale karena sudah dibangun tempat yang nyaman dan bersih untuk berjualan secara gratis. 

Wajah mereka semringah ketika memaparkan bahwa sebelumnya mereka berjualan di sekitar foodcourt di tenda dan emperan jalan ala kadarnya dengan kondisi yang kurang layak. “Kami berterima kasih kepada Le Minerale sudah dibangun foodcourt bersih, nyaman, gratis pula. Padahal sebelumnya saya jualan di tenda kumuh di sekitar lapangan Sempur sini,” ujar Endang, pedagang pempek di Foodcourt Sempur bersemangat saat ditemui di Foodcourt Sempur Minggu (16/07) lalu. 

Di Bogor sendiri Mayora bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor telah membangun berbagai foodcourt yakni Foodcourt Sempur di Jalan Sempur, foodcourt di Taman Tuyul Jalan Malabar, Foodcourt Bogor Creative Center di  Jalan FX Silaban dan foodcourt di Kawasan GOR Pajajaran Bogor.  

Setelah selesai dibangun, foodcourt itu lantas diserahkan secara gratis dan dikelola oleh koperasi pedagang foodcourt tersebut, tanpa ada biaya pembangunan sama sekali.

Solihat, pedagang soto mie bogor yang sudah 10 tahun berjualan kaki lima di sekitar Taman Sempur sebelum foodcourt Sempur dibangun juga mengaku senang mendapat tempat berjualan yang bersih secara cuma-cuma. “Saya sebelumnya berjualan di pinggir lapangan basket di tenda yang kumuh. Setelah Foodcourt Sempur dibangun Mayora saya pindah ke sini, gratis. Karena itu saya sangat berterima kasih ke Mayora, Le Minerale sudah diberikan tempat berjualan gratis,” ujar Solihat yang juga menjadi sekretaris koperasi pedagang foodcourt Sempur yang mengelola pemeliharaan fasilitas di lokasi tersebut. 

Karena itu baik Endang maupun Solihat merasa sangat bersyukur kepada Mayora dan Le Minerale. “Sebagai timbal balik, kami mengutamakan menjual produk dari Mayora seperti Kopi Torabika, dan  air Le Minerale. Kalau bukan dibangun Mayora kami masih jualan di tenda kumuh," ujar Solihat semringah. 

Hal itu juga diamini Endang. “ Itu kesadaran kami berterima kasih jadi utamakan menjual produk Mayora dan Le Minerale. Ini dari kumuh sampai rapi dibangun gratis dari tadinya tenda kumuh. Karena itu saya utamakan jual Le Minerale sebagai tanda terima kasih saya,” urai Endang bersungguh-sungguh.
 
Yesi, pedagang nasi ayam bakar di Foodcourt Sempur juga mengaku senang bisa berjualan di tempat yang dibangun Mayora tersebut. “Kami pedagang pada prinsipnya senang dibangun tempat sebagus ini dan jadi mengutamakan menjual produk Mayoran dan Le Mineral,” ujarnya.  

Endang menjelaskan lebih lanjut, setelah dibangunnya foodcourt ini dirinya bisa berjualan dengan nyaman. Keuntungannya pun diakui sangat menarik. Sehari dirinya bisa berjualan puluhan porsi pempek. Selain itu dirinya bisa menjual hingga dua dus Le Minerale dalam sehari di hari kerja, dan sampai 3 dus di akhir pekan. Sementara Solihat lebih fantastis penjualan soto mie-nya bisa tembus ratusan porsi saat akhir pekan.

Foodcourt Sempur, di Jalan Sempur, Bogor Tengah yang pembangunannya rampung dan diresmikan oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim pada 24 Desember 2021, didukung suasana yang nyaman, bersih dan rindang. Pengunjung terlihat menyemaraki area outdoor, indoor dan bahkan area river view di belakang foodcourt yang menghadap Sungai Ciliwung  yang semuanya terlihat nyaman dan bersih. 

Total ada 120 kios pedagang di dalam Foodcourt Sempur yang mayoritas pedagangnya adalah pedagang lama sebelum foodcourt dibangun dan warga sekitar.

Andri dan Jamhuri, dua pekerja muda yang tinggal di Jalan Baru Bogor dekat Sempur mengaku jadi lebih senang berkunjung ke Taman Sempur setelah ada pembangunan Foodcourt Sempur. “Tempatnya jadi lebih nyaman. Saya sering ke sini saat weekend untuk jogging atau sekadar duduk di foodcourt ini,” jelas Andri. 

Pun demikian dengan Jamhuri, temannya yang bersamanya sedang menikmati senja di hari minggu sebelum memulai aktivitas pekerjaannya kembali di Hari Senin. “Ini dulu tempat pedagang kaki limanya tidak teratur. Sekarang jadi rapi nyaman. Mantap Le Minerale bangun tempat ini,” ujar Jamhuri. 

“Jadi kalau bisa jangan hanya di Sempur tapi tempat lain juga dibangun jadi lebih banyak tempat nongkrong yang enak hehehe,” Jamhuri menyarankan seraya tertawa kecil. 

Dihubungi terpisah, dosen Periklanan Universitas Muhamadiyah Jakarta,  Agus Hermanto mengakui, merek-merek AMDK baru seperti Le Minerale sangat aktif berkomunikasi alias branding. Tak hanya ke pengguna, tapi Le Minerale aktif menggenjot brandingnya hingga ke berbagai level saluran distribusi. 

Agus memaparkan, dalam strategi branding selain visi dan misi, perlu juga eksistensi berkomunikasi ke pasar. Sebagai produsen, promosinya pun tak hanya ke masyarakat, tapi juga pasar jaringan distribusi yakni pedagang kecil, besar, wholesaler. 

Le Minerale jeli memanfaatkan kelemahan pesaingnya yang kurang aktif menggarap jaringan distribusi. “Nah kelemahan itu yang dimanfaatkan oleh Le Minerale dengan memberikan  insentif yang lebih menarik ke jaringan distribusinya, sehingga mereka lebih tertarik memasarkan Le Minerale,“ jelas Agus. 

Le Minerale pun aktif berkomunikasi dengan memberikan manfaat lebih ke para distributornya hingga ke level terbawah, para pedagang kaki lima yang menjual langsung air minum ke konsumen. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan di Kota Bogor oleh Mayora, induk Le Minerale yang aktif menggelar program corporate social responsibility (CSR) dengan membangun fasilitas foodcourt  untuk UMKM secara cuma-cuma di berbagai lokasi dengan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor.  

Sehingga kawasan UMKM pedagang kaki lima yang tadinya terlihat kurang layak menjadi sangat indah dan nyaman seperti terlihat di Foodcourt Sempur dan di Foodcourt Bogor Creative Center, keduanya di Kota Bogor.

Agus menerangkan, CSR membangun foodcourt yang dilakukan Mayora atau Le Minerale sebenarnya strategi lazim dalam marketing public relation, yakni trade promotion. “Dengan program CSR, Mayora atau Le Minerale membangun foodcourt gratis untuk pedagang kaki lima. Sebagai apresiasi timbal balik telah dibuatkan foodcoourt yang nyaman secara gratis, pedagang mengutamakan menjual produk Mayora atau Le Minerale di sana. Itu lazim dan etis, kok. Kalau pesaingnya seperti Aqua mau meniru CSR-nya, ya silakan saja,” tegas Agus. 

Adapun Yayan Hidayat Dosen Ilmu Manajemen Program Pascasarjana sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pakuan Bogor menyebutkan bahwa Le Minerale atau induknya, Mayora sukses membidik CSR di ceruk yang tepat.

“Le Minerale mengambil ceruk di tempat pusat keramaian anak muda. Sehingga mudah terlihat pasar,“ urai Yayan. Ditambah lagi Le Minerale memiliki inovasi kemasan yang terlihat sangat bersih dan jernih. Serta pesan yang disampaikan unik berbeda, ada manis-manisnya. Hal ini mampu menggoda pasar demografi anak muda untuk menjajal produknya. “Inovasi Le Minerale tepat. Ini contoh cara mengambil inovasi dengan tepat,” puji Yayan. 

Adapun Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim ketika meresmikan Foodcourt Sempur apda 2021, mengaku bersyukur kini pedagang kaki lima bisa memiliki tempat berjualan yang layak.

“Dengan bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) Mayora akhirnya kita bisa mewujudkan sebuah lokasi tempat penampungan PKL. Saya pikir ini cukup representatif paling tidak bisa merepresentasikan sebuah tempat kuliner yang tadinya PKL menjadi lebih tertata,” ucap Dedie ketika itu.