Empat Cara Agar Tidak Keseringan Healing

FAZ • Wednesday, 19 Jul 2023 - 15:02 WIB

Andi karyawan perusahaan swasta di Jakarta hampir setiap weekend mencari kesempatan untuk healing, karena ia merasa tekanan pekerjaan sangat membebaninya sehingga ia merasa tidak bahagia. Setiap weekend ia akan mengagendakan jalan-jalan bersama teman-teman, staycation di hotel berbintang atau sekedar hang-out di café ternama.

Masalah timbul karena uang gaji yang didapatkannya kadang tidak memadai untuk bisa memenuhi kebutuhan healingnya. Sehingga healing justru menambah masalah baru di sisi keuangan yang membuat ia makin terbebani dan stress.

Untuk bisa enjoy dalam bekerja, karyawan dengan tingkat resiliensi yang tinggi akan lebih enjoy dalam bekerja. Resiliensi didefinisikan sebagai kemampuan untuk bangkit atau sembuh dari stress, beradaptasi terhadap situasi normal , tidak sakit walaupun menghadapi kesulitan dan berfungsi di atas normal walaupun menghadapi stress dan kesulitan Smith et al.,(2008).

Bagaimana resiliensi dapat meningkatkan keterikatan kerja

Orang yang memiliki resiliensi tinggi memiliki kemampuan untuk bangkit dan sembuh dari stress, dan mampu tetap menjalankan perannya walaupun menghadapi stress dan kesulitan.

Walaupun memiliki beban kerja yang sama-sama besar, orang dengan resiliensi yang tinggi akan lebih mampu mempertahankan kinerjanya dibandingkan orang dengan resiliensi rendah. Hal ini karena ia lebih cepat bangkit dari kesulitan, dan lebih mampu mengatasi stress dan kesulitannya.

Orang dengan resiliensi tinggi memiliki kemampuan coping terhadap stress yang lebih tinggi. Coping adalah tindakan kognitif dan upaya perilaku yang dilakukan untuk menguasai, mentolerir serta mengurangi tuntutan yang sedang dihadapi (Lazarus & Folkman, 1984).

Resiliensi menjadi buffer untuk mengatasi tingginya job demands, sehingga walaupun tuntutan kerja sama-sama tinggi, orang dengan resiliensi yang tinggi tidak menurun keterikatan kerjanya, dibandingkan dengan orang yang dengan tingkati resiliensi yang rendah.

Lima Cara untuk Meningkatkan Resiliensi:

Pertama, sadari dan tuliskan hal-hal yang Anda syukuri dalam hidup. Bersyukur membantu kita untuk merasakan kepuasan terhadap kehidupan.

Kedua, Usahakan untuk tetap optimis.  Dalam situasi yang berat sangatlah penting untuk menjaga optimisme. Salah satu caranya mendengar cerita orang-orang yang sudah berhasil mengatasi masalah yang mungkin mirip dengan situasi kita.

Sangatlah normal jika kadang muncul pikiran-pikiran negatif yang menghambat kita menjadi optimis, tuliskan pikiran negatif itu dan secara sadar, berikan jawaban terhadap pikiran negatif itu, sehingga yang terlintas dalam pikiran kita lebih banyak pikiran yang membantu kita untuk tetap optimis.

Ketiga, miliki Self Esteem yang sehat. Penghargaan terhadap diri sendiri adalah cara untuk bisa resilien. Kenali diri kita, terima kelebihan dan kekurangan kita sebagai bagian dari penghargaan terhadap diri sendiri.

Keempat, Miliki Perceived Control yang mendukung kita menjadi resilien. Jika kita merasa mampu mengatasi masalah yang kita hadapi, bahkan ketika sangat kesulitanpun kita bisa meminta bantuan orang lain. Persepsi kita terhadap kontrol membuat kita menjadi resilien, termasuk penerimaan bahwa ada hal-hal yang di luar kontrol kita, sehingga kita memfokuskan energi kita pada hal-hal yang ada dalam kontrol kita.

Apabila tingkat resiliensi kita meningkat maka tidak akan sering-sering butuh healing, karena anda sudah memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi tekanan hidup dan pekerjaan. 

Badai Widyastuti Prasthari
DrPTommy Y.SSuyasaPsi