Bebastugaskan Kepala SMKN karena Pungli, Ganjar Dapat Dukungan Warganet

LAN • Wednesday, 12 Jul 2023 - 23:11 WIB

Semarang – Ketegasan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membebastugaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang karena melakukan pungutan liar (pungli) berkedok infak mendapat apresiasi dari netizen. Mereka mendukung langkah tegas yang diambil Gubernur Jateng dua periode ini. 

Diberitakan sebelumnya, Ganjar menerima aduan dugaan praktik pungli berkedok infak di SMK Negeri 1 Sale di Kabupaten Rembang, setiap kenaikan kelas. Temuan itu terkuak secara tidak sengaja saat Ganjar memberikan motivasi pada acara seminar di Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7).

Pada saat itulah, muncul pengakuan adanya pungli berkedok infak yang dipungut dari siswa yang ia undang naik ke atas panggung. Pecakapan antara Ganjar dengan siswa tersebut diunggah di media sosial Ganjar Pranowo pada Selasa (12/7) dan telah disukai lebih dari 515 ribu kali dan mendapatkan komentar lebih dari 11, 4 ribu komentar. 

“Apapun sebutannya, pungutan tetap pungutan. Mau disebut infaq, iuran, atau semacamnya, itu tetap pungutan. SMAN/SMKN/SLBN se-Jateng Gratis!,” kata Ganjar dalam postingannya. 

Ribuan warganet pun memberikan dukungan atas ketegasan yang diambil Ganjar Pranowo. Berikut beberapa komentar netizen yang memberikan dukungan kepada Ganjar yang menindak tegas praktik pungli di sekolahan. 

Akun @awienanda mendukung langkah Gubernur Ganjar, dan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi sekolah lain. “Mohon ditindak pa, biar jd pelajaran untuk skolah2 lainya,” tulisnya. 

Begitu juga dengan akun @anangsilverdream yang meminta kepada Ganjar untuk memberikan efek jera agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. “Kasih efek jera lah pak, jangan cuma kembalikan. Biar ga terulang,” katanya. 

Sementara itu, akun @nurudinudin143 menyebut, sebagian besar sekolah negeri melakukan praktik pungli dengan kedok serupa. “Sebagian besar sekolah negri pungli pak,dengan dalih infaq,” tulisnya di kolom komentar. 

Begitu juga dengan akun @atta216. Dia mengapresiasi langkah Gubernur Ganjar dan berharap gubernur lain di Indonesia melakukannya. “Masih banyak pak sekolah negri yang berbayar, coba semua Gubernur aktif cek begini,” katanya. 

Sementara akun @fitri_syalvia mengaku pernah mengalami kejadian yang dialami siswa di SMKN 1 Sale . “ Bener itu aq aja dulu bayar. Heran padahal sma negri. Aku tamatan tahun 2016,” ucapnya. 

Tidak hanya memberikan dukungan, sejumlah netizen ramai-ramai melaporkan tindakan pungli di daerahnya masing-masing. Misalnya akun @titinroseta yang mengaku dipungut biaya uang Gedung di tempat anaknya sekolah. 

“Anak kami sekolah di SMPN di Pati juga di mintain uang gedung katanya sukarela tapi nominal di tentukan pak, minim 450rb bagi yg kurang mampu, 600 RB dan 1 juta /anak yg mampu, tolong tindak tegas oknum di sekolahan yg selalu melakukan pungli dengan berkedok demi kemajuan sekolah pak @ganjar_pranowo,” katanya. 

Seperti diketahui, tindakan tegas telah diambil terhadap Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang, terkait tarikan atau pungli berkedok infak. Ganjar menegaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.

"Dia kita bebastugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan," kata Ganjar di sela kunjungan di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (11/7) malam.

Ganjar tidak menduga temuan itu mencuat dan menjadi perhatian banyak orang. Bahkan video tentang dialog dengan siswa di Pendopo Kabupaten Rembang yang diunggah di akun media sosialnya diakses banyak orang.

"Saya juga tidak menduga obrolan itu ternyata diperhatikan oleh banyak orang, dua juta lebih tadi mengakses Instagram saya karena soal itu dan dia menceritakan kejadiannya di mana-mana," ujar Ganjar.

Mencuatnya kasus tarikan atau pungli berkedok infak tersebut menurut Ganjar menjadi pengingat kepada kepala sekolah dan guru di manapun agar berhati-hati.

Ganjar berulang kali menegaskan agar tidak menarik iuran dalam bentuk apapun kepada siswa atau wali siswa. Bahkan sudah ada aturan tegas yang mengatur tentang hal itu.

"Jadi kita titip kepada kawan-kawan guru, kawan-kawan kepala sekolah, agar berhati-hati betul pada soal tarikan-tarikan kepada siswa agar tidak memberatkan," jelasnya.

Bagi Ganjar masih banyak cara kreatif yang dapat dilakukan sekolah tanpa harus meminta iuran kepada siswa. Misalnya dengan mengundang alumni untuk ikut berperan membangun sekolah.

Ganjar menambahkan, tindakan tegas terhadap Kepala SMKN 1 Sale itu merupakan langkah agar di kemudian hari kejadian serupa tidak terulang di sekolah lain. Ganjar mengimbau bagi masyarakat menemukan hal serupa agar segera melaporkannya. (APb)