Sido Muncul Komitmen Ikut Bantu Pemerintah Tangani Stunting

LAN • Wednesday, 12 Jul 2023 - 19:18 WIB

Semarang – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk semakin serius berkomitmen ikut partisipasi membantu pemerintah dalam penanganan dan mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.

Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan di Indonesia, selain memberikan bantuan operasi katarak dan bibir sumbing gratis, kini Sido Muncul berkomitmen ikut membantu pemerintah dalam penanganan Stunting.

Menurut Irwan, stunting saat ini menjadi masalah yang kompleks. Stunting secara spesifik berkaitan dengan kesehatan seperti kurang gizi dan anemia.

“Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan anak di Tanah Air dan tidak bisa ditangani oleh pemerintah saja, tapi semua pihak baik pengusaha maupun praktisi kesehatan,” ujar Irwan.

Untuk itu, tutur Irwan, Sido Muncul berkomitmen menyalurkan dana CSR- nya dan sebagian biaya iklan akan disalurkan untuk penanganan kesehatan di Indonesia, khususnya membantu penanganan Stunting.

“Saat ini selain operasi katarak dan bibir sumbing, Sido Muncul juga semakin serius ikut berpartisipasi membantu pemerintah dalam menangani persoalan stunting di Indonesia,” tutur Irwan.

Irwan menuturkan, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri, butuh kolaborasi dengan berbagai pihak, di antaranya sejumlah rumah sakit, pemerintah daerah, puskesmas dan perangkat desa di daerah.

“Tapi kita tidak bisa berjalan sendiri, kami butuh kerja sama dengan pemerintah daerah, PKK, karang taruna dan stakeholder yang lain. Karena merekalah yang memiliki data yang perlu kita bantu,” ujar Irwan.

Irwan menambahkan, Sido Muncul sangat terbuka, pihak mana saja bisa berkomunikasi untuk sama-sama menangani persoalan Stunting di Indonesia.

“Kita butuh data, untuk itu siapa saja bisa menyampaikan ke kita siapa-siapa yang benar-benar harus dibantu,” tutur Irwan.

Salah satu yang sudah dilakukan Sido Muncul dalam penanganan Stunting adalah pemberian bantuan stunting senilai Rp135 juta kepada masyarakat yang berada di wilayah Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan.

Menurut Irwan, bantuan akan diberikan sebagai partisipasi perusahaan terhadap kesehatan untuk ikut membantu mempercepat penurunan angka stunting.

“Pemerintah punya program, tapi tidak mungkin dikerjakan sendiri, butuh partisipasi dan kolaborasi. Di Cepete, kita sudah realisasikan memberikan bantuan Stunting karena ada inisiatif dari Lurah Cipete Selatan. Karena info tersebut, kami bisa berbuat kebaikan,” ujar Irwan.

Irwan mengatakan, bantuan senilai Rp135 juta untuk masyarakat Cipete diwujudkan dalam beberapa unsur bantuan, berupa vitamin, makanan tiga kali sehari, konsumsi bagi pendamping, penunjang kesehatan, susu, sekaligus transportasi ke rumah sakit.

“Bantuannya sekitar Rp1,4 juta setiap bulan untuk satu anak. Setelah 7 bulan akan dipantau perkembangan anak. Mudah-mudahan stuntingnya bisa hilang,” tutur Irwan.

Irwan berharap dengan adanya bantuan dari Sido Muncul, angka penderita stunting di Indonesia dapat segera turun, sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting.

“Nanti kita akan masuk bonus demografi karena banyaknya anak muda yang menguntungkan Indonesia. Jadi, dengan stunting, bukan hanya mendapat banyak terkait bonus demografi tapi juga mendapatkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas,” ujar Irwan.

Bantuan penanganan stunting, tutur Irwan, juga pernah dilakukan di Bali, Solo, dan Tangerang. Dia berharap dengan adanya bantuan dari Sido Muncul, angka penderita stunting di Indonesia dapat segera turun, sehingga terbentuk generasi penerus bangsa yang sehat dan bebas stunting.

Sesuai dengan penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebut 70% penyebab stunting bisa diatasi dengan intervensi sensitif. Dalam menuntaskan stunting melalui intervensi spesifik.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempunyai 11 program. Dari program tersebut berfokus pada dua fase yang kasus stunting paling tinggi yakni pada masa ibu hamil dan bayi usia 6-24 bulan.

Sementara program lain disebutkan di antaranya ketika memasuki fase sebelum bayi lahir atau ketika ibu hamil, pihaknya memberikan intervensi kepada remaja putri yang duduk di kelas 7 dan 10 untuk diberikan Tablet Tambah Darah (TTD) guna mencegah terjadinya anemia sejak muda.

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan anak di Tanah Air yang tak bisa ditangani oleh satu pihak saja. Kesadaran untuk menangani permasalahan stunting menjadi hal utama untuk mengurangi atau bahkan mencegah kurang gizi pada anak.

Pemerintah terus meningkatkan anggaran alokasi penanganan sunting seiring dengan tingginya target percepatan penurunan tengkes dalam dua tahun ke depan. Pemerintah daerah yang menerima alokasi anggaran itu benar-benar diandalkan sebagai ujung tombak dalam merealisasikan target tersebut.

Selain itu, pemerintah juga semakin serius menghadirkan berbagai program untuk menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 14% hingga 2024. Namun demikian, tetap dibutuhkan kolaborasi banyak pihak agar stunting di Indonesia cepat menurun.

Upaya percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi juga pihak swasta dan lainnya. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) pun tergerak untuk ikut memberikan bantuan penanganan stunting. (APb)