Fransiscus Go: Menuju Indonesia Emas 2045, Profesional Hukum Wajib Mengabdi di Daerah Terpencil

FAZ • Saturday, 8 Jul 2023 - 16:27 WIB

Jakarta - Wakil Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta (Kamajaya) Fransiscus Go menyampaikan bahwa untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045 diperlukan keterlibatan semua kalangan masyarakat termasuk para profesional hukum yang harus siap mengabdikan diri di daerah daerah terpencil di Indonesia.

Hal ini ia sampaikan pada acara pembukaan Simposium Nasional dan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) yang mengusung tema "Pembangunan Hukum dan Tantangan Dinamika Global Menuju Indonesia Emas 2045".

Menurutnya, perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 tidaklah mudah. Namun, dirinya yakin dengan semangat gotong royong dan tekad yang kuat dapat mengatasi semua tantangan tersebut diantaranya dengan berkomitmen untuk terus belajar, berinovasi, dan berkontribusi dalam membangun fondasi hukum yang adil, berkeadilan, dan berdaya saing tinggi

"Menghadapi tantangan ini, penting bagi kita semua untuk memahami betapa pentingnya kehadiran para profesional hukum di seluruh negeri. Mereka berperan dalam menjaga keadilan, menegakkan hukum, dan melindungi hak-hak rakyat," kata Fransiscus Go kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).

Lebih lanjut Fransiscus Go menjelaskan bahwa terdapat disparitas ekonomi, gaji, status sosial, dan banyak hal lain lagi yang merupakan isu dan tidak terlepas dari peran hukum di Indonesia.

Menurut Frans, tantangan yang perlu dihadapi dunia hukum antara lain adalah keengganan lulusan hukum dari universitas terkemuka untuk mengabdi sebagai hakim, jaksa, dan aparat penegak hukum di daerah terpencil.

"Jika lebih banyak lulusan hukum dari universitas besar yang mau memberikan kontribusi mereka di daerah-daerah terpencil, kita dapat mengurangi kesenjangan yang ada dan memperkuat sistem hukum secara keseluruhan," ujarnya.

Penulis dan pemerhati ketenagakerjaan ini menyebutkan, tantangan yang dihadapi Indonesia di era globalisasi kini semakin kompleks. Di tengah perubahan yang cepat ini, kata Frans, masyarakat dituntut untuk memahami dan mengantisipasi perubahan hukum dan dinamika global agar Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dan berdaulat di tingkat internasional.

"Sebagai wakil ketua Kamajaya Pusat, kami berkomitmen untuk terus mendukung Ikatan Alumni Hukum dalam memajukan profesi hukum di Indonesia. Kami akan bekerja sama dengan para alumni untuk mendorong pertukaran pengetahuan, kolaborasi, dan membangun jaringan yang kuat, baik di dalam negeri maupun internasional," tegasnya.

Frans juga menyampaikan selamat atas terselenggaranya Munas Ikatan Alumni Hukum yang ke-2 dan Simposium Nasional itu. Dia berharap acara tersebut menjadi sumber inspirasi, pemikiran cemerlang dan memperkuat hubungan antar alumni dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan.

"Meskipun kita berasal dari latar belakang dan pengalaman yang berbeda, kita hadir di sini dengan tujuan yang sama: mendukung Universitas Atma Jaya dan saling membantu dalam mencapai kesuksesan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya, semoga acara ini sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi kita semua," pungkasnya.