6 Amalan yang Dapat Dilakukan di Bulan Dzulhijjah

LAN • Friday, 23 Jun 2023 - 16:18 WIB

Nabi Muhammad SAW dalam riwayat hadis dari Ibnu Abbas RA, menjelaskan mengenai pentingnya bulan Dzulhijjah:

"'Tidak ada hari-hari, di mana amal saleh (yang dilakukan) pada hari ini lebih Allah cintai.' Yaitu sepuluh hari. Para sahabat pun bertanya, 'Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah?' Rasul menjawab, 'Bahkan jihad di jalan Allah sekalipun, kecuali seorang laki-laki yang keluar (berperang) dengan sepenuh jiwanya dan hartanya dan tidak (mengharapkan) ada imbalan dari semua itu.'" (HR Abu Dawud)

Berdasarkan hadis di atas, dapat dikatakan bahwa amal saleh yang dikerjakan di bulan Dzulhijjah merupakan amalan yang sangat dicintai Allah SWT. Berikut ini 6 amalan yang dapat dilakukan oleh seluruh umat muslim.

Puasa Dzulhijjah

Puasa Dzulhijjah selama sembilan hari merupakan amalan yang sangat dianjurkan, mulai dari tanggal 1 – 9 Dzulhijjah. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud, Hafsah, istri Rasulullah SAW, mengatakan:

“Rasulullah SAW berpuasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR Abu Dawud).

Salah satu sahabat yang juga melaksanakan puasa selama sembilan hari di awal bulan ini adalah Ibnu Umar dan ulama-ulama lainnya, seperti Hadan Bashri, Ibnu Sirin dan Qatadah.

Memperbanyak Zikir

Amalan berikutnya adalah memperbanyak takbir, tahlil, tasbih, istighfar, dan doa di Bulan Dzulhijjah yang dianjurkan dilakukan setiap waktu dan keadaan, kecuali keadaan tertentu yang dilarang.

Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surah An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman:

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَوَةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَما وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأَنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَوةَ إِنَّ الصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَبًا مَّوْقُوتًا

Artinya: "Maka, apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya, salat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."

Kemudian Imam Bukhari juga menyebutkan:

وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ أَيَّامُ الْعَشْرِ، وَالْأَيَّامُ الْمَعْدُودَاتُ أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبُو هُرَيْرَةَ يَخْرُجَانِ إِلَى السُّوقِ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ يُكَتِرَانِ، وَيُكَبِّرُ النَّاسُ بِتَكْبِيْرِهِمَا. وَكَبَّرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلى خَلْفَ النَّافِلَةِ.

Artinya: "Ibnu Abbas berkata, 'Berdzikirlah kalian kepada Allah di hari-hari yang ditentukan, yaitu sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan juga pada hari-hari Tasyriq.' Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah."

Puasa Arafah

Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari tersebut. Hal ini dikarenakan puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa pada tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.

Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada suatu hari yang Allah lebih banyak membebaskan seorang hamba dari api neraka, melainkan hari Arafah. Sesungguhnya, Allah mendekat dan berbangga di hadapan para malaikat-Nya seraya berkata, 'Apa yang mereka inginkan?" (HR Muslim).

Menunaikan Ibadah Haji

Umat Islam yang mampu secara finansial maupun fisik, dianjurkan untuk melaksanakan ibadah haji karena ibadah ini merupakan salah satu yang utama di bulan Dzulhijjah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa siapa saja yang menunaikan ibadah haji menurut cara dan tuntunan yang disyariatkan dengan atas izin Allah SWT akan mendapat balasan yang sangat agung.

"Umrah ke umrah adalah penghapus dosa di antara keduanya. Dan, haji mabrur tidak ada balasan baginya, kecuali surga." (HR Bukhari dan Muslim).

Berkurban

Berkurban dapat dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan hari Tasyrik. Ibadah ini memang termasuk amalan yang disunnahkan sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim AS, namun apabila mengerjakannya sama saja dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Abdullah bin Umar berkata, "Rasulullah SAW tinggal di Madinah selama sepuluh tahun, dan beliau selalu berkurban."

Rasulullah SAW juga bersabda, "Barang siapa yang menyembelih hewan kurban setelah salat, maka penyembelihannya telah sempurna. Ia telah mengikuti sunnah umat muslim." (HR Bukhari dan Muslim).

Puasa Ayyamul Bidh

Puasa ini dilaksanakan pada pertengahan bulan dalam kalender Hijriah, yaitu pada tanggal 13 – 15 Dzulhijjah. Berdasarkan mayoritas pendapat ulama, berpuasa pada hari Tasyrik tidak diperbolehkan. Alasannya mengacu pada sabda Nabi SAW: "Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum." (HR Muslim). (Atha)