Peringati Hari Hipertensi Sedunia, RS Premier Bintaro Menyelenggarakan Seminar Awam

ANP • Tuesday, 20 Jun 2023 - 11:57 WIB

JAKARTA - Dalam rangka memperingati hari Hipertensi Sedunia, RS Premier Bintaro (RSPB) menyelenggarakan seminar awam pada Sabtu, 20 Mei 2023. Acara ini diselenggarakan di ruang serbaguna RSPB dan menghadirkan 3 narasumber dari spesialisasi berbeda yang umumnya terkait dengan gangguan hipertensi yaitu jantung, saraf serta penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, diantaranya dr. Beny Hartono, Sp.JP (K), FIHA, FAPSC, dr. Meidianie Camellia, Sp.S dan dr. Sri Ayu Vernawati, Sp.PD-KGH.

Pada tahun 2023 ini, Hari Hipertensi Sedunia, seperti yang dikutip dari situs WHO, mengangkat tema Global Measure Your Blood Pressure Accurately, Control It, Live Longer. Acara yang dihadiri oleh sekitar 100 peserta ini diawali dengan senam refreshing yang dipandu oleh perwakilan trainer dari tim Kementrian Kesehatan.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukan sekitar 1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, dimana artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi juga diperkirakan akan terus meningkat dan pada tahun 2025 di prediksi akan nada 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi dengan perkiraan angka kematian akibat hipertensi dan komplikasinya mencapai sebesar 9,4 juta pertahun.

Dr. Beny Hartono yang merupakan dokter spesialis jantung mengatakan bahwa “penyebab hipertensi 94% merupakan Hipertensi Primer dimana penyebabnya tidak diketahui, dan 6% merupakan Hipertensi Sekunder yang disebabkan oleh gangguan ginjal, tiroid, katup jantung, pembuluh darah, dan lain-lain. Peningkatan asupan garam, Obesitas, konsumsi alkohol, lemak berlebih, stress dan kurang aktifitas fisik dapat memicu tekanan darah tinggi. Hipertensi dapat dicegah dengan cara menerapkan pola hidup sehat secara teratur, memeriksakan tekanan darah, mengontrol berat badan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, meliputi pemeriksaan EKG, rontgen dada, USG jantung, dan pemeriksaan darah.”

dr. Verna selaku dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi memaparkan bahwa “hipertensi merupakan faktor pemicu utama gangguan ginjal. Saat ginjal mengalami gangguan fungsi, tekanan darah akan meningkat dan menimbulkan hipertensi. Gangguan fungsi ginjal akibat hipertensi bisa berupa penyakit ginjal akut, kronis, dan gagal ginjal terminal. Hipertensi menjadi pemicu terjadinya kasus gagal ginjal terbanyak setelah diabetes melitus. Hipertensi lama dan tidak terkontrol, dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik. Kedua kondisi tersebut dapat tanpa gejala dalam waktu lama, sehingga baru diketahui saat sudah terjadi gangguan tahap lanjut. Dengan demikian dianjurkan melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri dan rutin dirumah di beberapa waktu tertentu. Menjaga agar tekanan darah mencapai normal dan stabil. Minum obat  sesuai anjuran dokter dan kontrol secara teratur.”

Dari perspektif kedokteran spesialis saraf dr. Meidianie menjelaskan “Hipertensi menyebabkan gangguan sel saraf otak melalui beberapa mekanisme, yaitu menurunnya aliran darah ke otak akibat penyempitan pada saluran pembuluh darah otak, menurunnya aliran darah menyebabkan berkurangnya asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme sel saraf otak, serta terjadinya kerusakan sel saraf otak yang perlahan dan berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga terjadi degenerasi sel saraf. Hipertensi dapat menyebabkan Stroke, baik stroke sumbatan maupun stroke perdarahan, gangguan kognitif atau memori dan juga Demensia (pikun).”

Dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes, CEO RS Premier Bintaro, mengatakan “pada hari Hipertensi Sedunia RSPB mengambil momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan terhadap penyakit Hipertensi serta memberikan edukasi tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan hipertensi serta komplikasinya.”