Digitalisasi dan Reformasi Kawasan Produksi Pangan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan

MUS • Friday, 16 Jun 2023 - 13:10 WIB

Yogyakarta - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus berkomitmen menjaga inflasi dalam merespons tantangan dan memperkuat sinergi guna memitigasi risiko tekanan inflasi pangan.

Hal ini antara lain diwujudkan melalui program digitalisasi di sisi hulu maupun hilir utamanya pada sektor pertanian, dan reformasi kalurahan berupa optimalisasi pemanfaatan tanah kas desa untuk memproduksi komoditas pertanian untuk pengelolaan kawasan produksi pangan yang berkelanjutan. 

Program tersebut diperkuat dengan peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY Tahun 2023 pada Jumat (15/6) di Yogyakarta yang ditandai dengan  penandatangan Komitmen Bersama oleh kepala daerah se-DIY yang disahkan Gubernur DIY dengan mengusung tema ”Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Digitalisasi dan Reformasi Kawasan Produksi Pangan Berkelanjutan.”

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menekankan bahwa peningkatan produktivitas menjadi salah satu upaya pengendalian inflasi pangan. Hal ini dapat dilakukan melalui Reformasi Kalurahan, mengingat DIY sebagai daerah agraris sehingga kalurahan menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. 

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Budiharto Setyawan, menyampaikan bahwa inflasi tahunan DIY semakin melandai, didorong oleh deflasi beberapa komoditas pangan seperti aneka cabai.

Melandainya inflasi DIY ini ditopang oleh sinergi dan kolaborasi TPID DIY melalui 7 program unggulan GNPIP antara lain pelaksanaan operasi pasar dan optimalisasi Segoro Amarto sebagai price reference store, kerjasama antar daerah (KAD) baik intraprovinsi maupun antar provinsi, digitalisasi pertanian dari sisi hilir melalui replikasi best practice model bisnis lelang digital Dipanen.id, pemberian sarana produksi pertanian (saprotan) serta alat dan mesin pertanian (alsintan), peningkatan efisiensi, produktivitas dan kualitas produk pertanian melalui optimalisasi petani millenial, mendorong kelancaran distribusi pangan melalui subsidi ongkos angkut dan penguatan koordinasi dan komunikasi melalui sinergi program TPID.

Di tengah tren penurunan inflasi ini, tantangan pengendalian inflasi ke depan tetap perlu diwaspadai dan diantisipasi, khususnya karena aktivitas ekonomi yang semakin membaik yang meningkatkan permintaan disertai dengan adanya tantangan produksi dan pasokan akibat risiko El-Nino serta faktor global. Untuk itu diperlukan sinergi bersama untuk mendorong produksi pangan yang berkelanjutan dengan memanfaatkan potensi wilayah.

Di sisi lain, dukungan digitalisasi diperlukan dalam rangka pengendalian inflasi di DIY melalui model bisnis lelang digital diPanen.id.  yang berfokus pada komoditas cabai yang akan mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Dengan kontribusi program dalam menjaga inflasi komoditas cabai, replikasi program di kota/kabupaten lainnya, seperti Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Kulon Progo menjadi relevan dilakukan.

Dalam rangka mendukung ketahanan pangan terutama sebagai upaya antisipasi risiko El-Nino mendatang, GNPIP DIY memberikan alsintan dan saprotan kepada delapan Kelompok Tani yang ada di DIY, dan penguatan digital farming serta optimalisasi petani milenial dilakukan untuk mendorong produksi pangan.

Kegiatan peluncuran GNPIP DIY Tahun 2023 dihadiri oleh Gubernur DIY, Kepala Daerah Kota/Kabupaten se-DIY, Ketua DPRD DIY, beserta jajaran Forkopimda DIY. (Yof)