Pangdam V Brawijaya Menyerahkan Buku Tadulako dan Poso ke Panglima TNI

FAZ • Wednesday, 14 Jun 2023 - 16:38 WIB

Jakarta - Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf memberikan hadiah buku kepada Panglima TNI Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Bandar Udara Juanda, Selasa (13/6/2023). 

“Suatu kehormatan bagi saya, buku tulisan kami: Tadulako dan Poso diterima oleh Panglima TNI di Lanudal, Juanda pada Selasa,  13 Juni 2023,” kata Panglima Kodam V Brawijaya Mayjen Farid Makruf usai mengantar Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Bandar Udara Juanda.

Pangdam Farid mengatakan, buku Tadulako ini menceritakan tentang leluhur Sulawesi Tengah; Tadulako, dari mitos ke realitas.

“Saya sangat mencintai budaya-budaya yang ada di Indonesia. Sehingga setiap saya bertugas di suatu daerah. Saya akan mencari tahu dulu seperti apa budaya itu,” kata Farid.

Setiap kali melakukan kunjungan ke daerah -daerah, Pangdam selalu menanamkan dan memberikan contoh kepada anggotanya agar mencintai budaya daerah setempat, karena budaya setempat itulah ciri dan identitas dan kekuatan kita.

“Saya sampaikan ke Panglima TNI langsung sewaktu saya menyerahkan buku ini, bahwa budaya itu melambangkan kekuatan dan kelemahan sebuah bangsa dan itu saya tuangkan dalam buku Tadulako,” kata Pangdam.

Saat kuliah di Inggris, Pangdam pernah mempelajari yang namanya strategic culture. Strategic culture itu menggambarkan bagaimana budaya itu dipakai oleh suatu bangsa untuk berperang dan bagaimana pula mereka mempelajari kelemahan dan kelebihan sebuah bangsa dari budayanya itu dicari kelemahan dan kekuatannya.

“Strategic Culture itu sudah dilakukan oleh Jack Snyder pada tahun 1950 dan diterapkan pada saat perang dunia ke II dan perang dingin. Makanya saya sangat stuju menanamkan kepada anggota TNI disetiap daerah agar mencintai budaya setempat. Karena budaya setempat itulah ciri identitas dan kekuatan kita,” jelasnya.

Saat itu juga Panglima Laksamana Yudo bertanya ke Pangdam Farid Makruf.

“Wah diwaktu sibuk seperti ini kamu masih sempat nulis?” Tanya Panglima Yudo.

Pangdam Farid pun menjawab “Siap pak panglima. Saya masih sempat menulis buku. Karena disela-sela kesibukan saya, saya selalu mencatat apa yang saya lakukan dalam perjalanan dinas saya,” jelas Pangdam Farid ke pak Yudo.

Panglima TNI pun menerima buku itu dengan senang hati sembari mengucapkan terimakasih.

Sedangkan buku Poso, lanjut Farid menjelaskan dihadapan Panglima Yudo, buku Poso ini adalah bukti sinergitas yang tidak hanya pada live service.

“Buku ini menceritakan sinergitas antara pak Rahman Baso mantan Kapolda Sulteng dengan saya yang sewaktu itu Danrem Sulteng,” tuturnya.

Menurut Pangdam, persoalan Poso itu selesai karena sinergitas. “Kedua buku itu menceritakan kisah nyata” ucapnya.

Mendengar penjelasan Pangdam, Panglima Yudo pun memujinya. “Tidak banyak Jenderal yang mau menulis kayak kamu. Nanti saya akan baca dua buku ini. Terimakasih ya,” tutup panglima.

Sosok Panglima Laksamana Yudo Dimata Farid Makruf

Pangdam mengakui setiap Panglima Yudo melakukan kunjungan kerja ke wilayahnya yaitu Kodam V Brawijaya, banyak hal positif yang didapatkannya.

“Saya tidak muji Panglima TNI Laksamana Yudo, tapi kenyataannya memang Panglima Yudo adalah orang baik. Auaranya selalu memancarkan hal positif bagi saya,” ujarnya.

Pangdam mengatakan, hal pertama yang disukainya dari Panglima Yudo itu adalah selalu memperhatikan aspirasi bawahannya.