Putri Ariani Peraih Golden Buzzer America’s Got Talent, Membanggakan Sekolahnya

LAN • Friday, 9 Jun 2023 - 11:55 WIB

Jakarta - Putri Ariani saat ini masih menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut terjadi lantaran gadis 17 tahun ini berhasil mendapatkan Golden Buzzer dari juri Simon Cowell dalam America’s Got Talent.

Prestasinya yang mengagumkan tersebut tentunya membuat masyarakat Indonesia bangga. Apalagi, siswi SMK Negeri 2 Kasihan Bantul ini diketahui merupakan seorang penyandang disabilitas yang terbukti tak pernah minder dengan kekurangannya, dan justru berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu untuk mengharumkan Indonesia di kancah internasional.

Kepala Sekolah Putri Ariani, Agus Suranto mengekspresikan rasa bangganya saat hadir dalam program Trijaya Hot Topic pagi pada Jumat (9/6/2023). Agus mengatakan sosok Ariani memang menyukai tantangan. Jika ada mimpi-mimpi yang ingin ia capai, ia harus segera mengeksekusikannya tanpa ragu. 

SMK Negeri 2 Kasihan Bantul awalnya disebut sebagai Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. Para murid di sekolah ini mempelajari beberapa dari 17 spesialisasi alat musik orkestra.

Ariani yang masih duduk di kelas 11 ini memilih alat musik flute sebagai instrumen spesialisasinya. Namun, sesuai penampilannya di America’s Got Talent (AGT), Ariani juga dapat memainkan piano. 

Sebagai informasi, Ariani juga memiliki channel Youtube di mana ia mengunggah video-video cover lagu. Dari unggahannya lah, pihak AGT tertarik untuk mengundang Ariani untuk mengikuti audisi di Amerika. 

“Bukannya mendaftar, tapi “tercium” pihak America’s Got Talent. Ariani diundang untuk mengikuti audisi, setelah melihat musik yang diunggah di media sosialnya,” ujar Agus. 

Agus menjelaskan bahwa Ariani dan kedua orang tuanya telah memberikan bukti undangan dari America’s Got Talent kepadanya. Setelah konsiderasi, Agus akhirnya memberikan izin untuk Ariani berangkat ke Amerika untuk mengharumkan nama bangsa. 

“Orang tuanya menunjukan ke saya undangannya. Kemudian, (setelah) melalui kedutaan, dan setelah dilihat dari berbagai aspek, saya tidak punya alasan untuk tidak mengizinkan,” tuturnya. 

Agus juga menyampaikan Ariani akan mendapat banyak pengalaman, hal itu akan menjadi “guru” terbaiknya. 

“Dari kacamata filosofi pendidikan, ketika anak berada di luar kelas dan terkait dengan materi pembelajarannya, itu adalah ruang belajar di luar kelas yang hasilnya dahsyat. Dia akan mendapatkan banyak pengalaman, itu menjadi guru terbaiknya,” kata Agus. 

Persiapan khusus yang diberikan sekolahnya sebelum Ariani mengikuti kompetisi AGT adalah persiaan mental. 

“Kita Indonesia punya budaya, etika, norma untuk dijaga dan dirawat. Jadi lebih ke persiapan mental. Tak usah dihiraukan hasilnya apa. Yang penting berusaha secara maksimal,” ujarnya. 

Perihal kegiatan akademis Ariani, Agus mengatakan ada banyak jalan agar ia tetap bisa belajar, sama seperti kawan-kawannya di kelas. Ariani akan tetap mengerjakan tugas-tugasnya, tetap sekolah, dan materi pelajaran juga dapat dibawa kemana pun. (Salsa)