Indonesia Ajak Negara ASEAN Jadikan Produk Halal sebagai Penopang Pertumbuhan Berkelanjutan

FAZ • Wednesday, 7 Jun 2023 - 10:41 WIB

Jakarta - Melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama, Indonesia mengajak para negara sahabat di kawasan ASEAN untuk serius menjadikan produk halal sebagai sektor penopang dalam upaya pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi ASEAN.

Ajakan itu disampaikan Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham saat menjadi narasumber pada The 6th International Seminar on Halalam Thayyiban Products and Services, dalam rangkaian Brunei Mid-Year Conference and Exhibition (MYCE) 2023 yang digelar pada 5-7 Juni 2023 di Balai Khazanah Islam Sultan Haji Hassanal Bolkiah, Negara Brunei Darussalam.

“Sebagai keketuaan ASEAN 2023, Indonesia mengajak negara-negara ASEAN untuk bekerja dan saling mendukung untuk bersama-sama pulih, tumbuh lebih kuat dan merangkul pembangunan berkelanjutan,” kata Aqil di Bandar Seri Begawan, Senin (5/6/2023).

“Untuk itu, kita perlu memaksimalkan potensi yang belum tergarap secara memadai, seperti ekosistem dan industri halal, karena sektor ceruk ini memiliki banyak hal untuk ditawarkan mengingat pasarnya yang besar dan nilainya yang menjanjikan," lanjutnya.

Untuk dapat mengambil keuntungan dari potensi besar sektor produk halal tersebut, kata Aqil, diperlukan kerja sama yang solid dalam bidang produk halal di kawasan ASEAN. Sehingga, terbentuk ekosistem halal yang produktif, dinamis dan saling menguntungkan.

“Ini jelas menunjukkan pentingnya kita kolaborasi untuk pengembangan masa depan, terutama di pasar dan ekosistem halal global, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran negara-negara tercinta,” lanjut Aqil menjelaskan.

Aqil juga berharap, digelarnya Seminar Internasional Produk dan Jasa Halalan Thayyiban tahun 2023 tersebut juga dapat menginspirasi para pembuat kebijakan, pejabat pemerintah, pelaku bisnis, pengusaha, dan masyarakat luas untuk serius mengembangkan ekosistem produk halal secara efektif dan efisien, dan berhasil guna terutama untuk memacu pemulihan dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Terlebih, lanjutnya, saat ini upaya untuk memacu pemulihan ekonomi akibat pandemi juga dihadapkan pada tantangan ketidakstabilan kondisi geopolitik dunia dan turbulensi ekonomi yang salah satunya disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina yang berdampak global bagi dunia yang masih berjibaku melawan kemiskinan, kelaparan, dan kerusuhan sosial. Mengutip kata Sekjen PBB Antonio Guterres, Aqil mengatakan bahwa saat ini kita menghadapi badai yang sempurna yang mengancam untuk menghancurkan perekonomian banyak negara. Namun, sebesar apapun tantangan tersebut, Aqil menegaskan tidak ada alasan untuk pesimistik. Justru, negara-negara ASEAN memiliki potensi besar yang harus dimanfaatkan bersama untuk pulih dan berkembang. Salah satunya adalah sektor produk halal.

“Presiden Jokowi menyorot adanya tiga potensi besar ASEAN. Yakni ekonomi yang tumbuh di atas rata-rata dunia, bonus demografi dengan jumlah kelas menengah yang akan terus berlanjut meningkat menjadi 65% pada 2030, dan stabilitas geopolitik kawasan,” kata Aqil menjelaskan.

“Dan Indonesia melalui Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah menyatakan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai global halal hub pada tahun 2024. Kebijakan ini diharapkan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju,” pungkasnya.