Jakarta - Bank OCBC NISP melakukan sinergi dan kolaborasi dengan stakeholders demi meningkatkan pemberdayaan UMKM di Indonesia, yaitu dengan meluncurkan program Nyala Bisnis, suatu solusi dan layanan yang komprehensif tidak hanya dalam pendanaan tetapi juga mengelola dan mengembangkan bisnis berbasis edukasi.

Menurut Febrina Stevani, Ketua Bidang 6 HIPMI, UMKM di Indonesia saat ini merupakan sektor penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi dengan angka penyerapan tenaga kerja pada tahun 2022 sebesar 96% sehingga sangat berperan dalam penurunan tingkat pengangguran di Indonesia. 

Namun, sangat disayangkan bahwa kenyataannya 85% dari UMKM hanya mampu bertahan selama 1 tahun (selama krisis ekonomi covid 19) akibat dari kurangnya literasi para pelaku UMKM dalam menjalankan bisnis.

Mayoritas pelaku UMKM Indonesia masih menggabungkan rekening personal dengan rekening usaha, belum melakukan pencatatan keuangan maupun transaksi secara digital, tidak meninjau laba rugi, minim akses untuk pinjaman kredit, dan belum mampu memanfaatkan platform online untuk berbisnis.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan secara tatap muka oleh Bank OCBC bersama dengan NielsenIQ, dapat disimpulkan bahwa dari total 818 sample UMKM di Indonesia, pengelolaan keuangan UMKM berada di status waspada, yaitu dengan rata-rata Business Fitness Index (BFI) sebesar 43.84 dari skor ideal 75.

“Masalah pencatatan, masalah review keuangannya, apakah dicampur bisnis dengan personal account (rekening), nah manajemen bisnis ini bisa di-improve lagi kalau UMKM mulai rajin mencatat, karena kan (mencatat) ini basic ya sebetulnya. Banyak UMKM yang mencatat tapi ternyata 80% dari mereka ini masih mencatat secara manual sehingga sulit dipertanggungjawabkan dan 30% dari mereka belum mencatat laporan laba rugi,” kata Inggit, Director Consumer Insights di NielsenIQ Indonesia.

Menanggapi masalah ini, Nyala Bisnis menawarkan program dengan berbagai benefit bagi pelaku UMKM, di antaranya adalah bantuan pengelolaan dana bisnis, kemudahan pemantauan rekening melalui digital business (aplikasi Velocity dan One Mobile), kemudahan akses kredit hingga Rp 200 Juta tanpa agunan, beyond banking business yaitu kerjasama dengan mitra yang menyiapkan software akuntansi beginner friendly.

Selain keempat benefit di atas, Nyala Bisnis juga menyediakan benefit business fitness solution berupa cek kesehatan bisnis dan edukasi seputar bisnis bersama HIPMI melalui kelas bisnis hybrid maupun modul bisnis yang bisa diakses bagi member Ruang Nyala sebagai bahan ajar self-learning atau otodidak.

“Buat Nyala Bisnis ini memang kita buat untuk seluruh pengusaha UMKM Indonesia. Jadi, yang mau belajar silahkan akses di www.ruangmenyala.com. Sehingga, para pelaku usaha tadi bisa cek kesehatan bisnis mereka, bisa belajar, dan tentu nanti bisa ikut kelas. Cukup mendaftar aja, tidak perlu menjadi nasabah (Bank OCBC NISP),” kata Heriwan Gazali, Head of Retail Loan Business OCBC NISP. (Iftikhor)