Inilah Komitmen Kemenkes, Perhimpunan Dokter Paru dan GSK untuk Atasi Penyakit Paru Kronis

LAN • Tuesday, 30 May 2023 - 16:23 WIB

Jakarta - Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit yang sering ditemukan pada orang berusia 40 tahun ditandai dengan keadaan peradangan jangka panjang yang menyebabkan terjadinya obstruksi aliran udara di paru. Hal-hal terkait edukasi masyarakat akan risiko PPOK, inovasi dalam deteksi dini PPOK, dan pengoptimalan tatalaksana PPOK menjadi semakin penting untuk mengatasi kasus PPOK.

Maka dari itu GSK bersama dengan Kemenkes RI dan Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI) berkomitmen untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat serta melengkapi kompetensi tenaga kesehatan dengan menghadirkan platform digital EducAIR dan kampanye Peduli Paru Ok.

Juru Bicara Kemenkes RI, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan PPOK dapat dicegah dan diobati namun sebagian besar pasien PPOK baik di dunia maupun Indonesia tidak menyadari gejalanya. Oleh karena itu, diperlukan deteksi PPOK lebih dini bagi masyarakat serta optimalisasi terapi untuk mencegah eksaserbasi dan rawat inap.

“PPOK sebetulnya dapat dicegah dan diobati, namun saat ini masih menjadi masalah utama pada kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia, karena sebagian besar pasien tidak menyadari gejalanya, belum terdiagnosis dengan tepat, atau mendapatkan pengobatan yang belum optimal. Untuk itu diperlukan deteksi PPOK lebih dini bagi masyarakat dan optimalisasi terapi untuk mencegah eksaserbasi dan rawat inap. Upaya ini dapat dilakukan melalui kegiatan skrining dan diagnosis PPOK secara terintegrasi. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI berkomitmen untuk memperluas akses skrining, dan pembaruan edukasi PPOK bagi nakes dan awam.” ungkap dr. Syahril dalam acara media briefing di Kuningan, Jakarta pada Senin (29/05/23).

Selanjutnya, Perwakilan Kelompok Kerja Asma dan PPOK, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr. Triya Damayanti, Sp.P(K), Ph.D berharap lewat Kerjasama platform digital EducAIR antara PDPI dan GSK dapat menambah pemahaman PPOK pada tenaga Kesehatan.

“Kerjasama platform edukasi berbasis digital EducAIR antara PDPI dan GSK harapannya dapat terus membarui pemahaman PPOK pada dokter umum dan dokter paru. Harapannya, kerjasama lintas stakeholder mampu bersama-sama menciptakan ekosistem penatalaksanaan PPOK yang lebih baik, melalui perluasan akses informasi dan edukasi, pendekatan diagnosis yang lebih tepat, dan pengobatan yang lebih optimal” tutur dr. Triya.

Dalam kesempatan yang sama, President Director & General Manager GSK Indonesia, Manish Munot menyampaikan komitmen GSK untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang PPOK.

“GSK berkomitmen untuk membantu pasien bernapas lebih baik dengan terus berinovasi untuk PPOK. GSK berkomitmen penuh dalam memperkuat kolaborasi dengan PDPI dan Kementerian Kesehatan RI, utamanya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang PPOK melalui program kampanye Peduli Paru OK, sekaligus secara aktif berkontribusi dalam edukasi berkelanjutan bagi nakes secara digital melalui platform EducAIR” pungkas Manish Munot. (Jessica)