Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan penggeledahan di kantor Kementerian Sosial atas dugaan kasus korupsi bantuan sosial (bansos) beras untuk keluarga penerima manfaat program Keluarga Harapan tahun 2020 – 2021. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, mengatakan bahwa KPK telah memiliki bukti permulaan atas kasus ini.

“Kalau sudah ada proses penyidikan sudah dipastikan KPK telah memiliki bukti permulaan. Nah, untuk melengkapi bukti tersebut dapat dilakukan dengan berbagai strategi, seperti memanggil saksi atau penggeledahan,” kata Ali kepada Radio MNC Trijaya dalam program Hot Topik Pagi, Kami (25/5/2023)

Dari hasil penggeledahan itu, KPK menyita barang bukti berupa dokumen dan elektronik yang segera diamankan dan akan dianalisis lebih lanjut untuk melengkapi pemberkasan perkara.

“Ditemukan berbagai dokumen dan alat elektronik yang nantinya akan diselidiki lebih lanjut oleh digital forensik KPK di Laboratorium Barang Bukti Elektronik (LBBE),” jelas Ali.

Sebelumnya, KPK memang telah resmi membuka penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan beras Program Keluarga Harapan (PKH) di Kemensos pada bulan Maret. Menurut Ali, kasus ini berawal saat KPK menyelidiki kasus dugaan korupsi bansos Covid-19 yang dilakukan oleh mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara.

Dikabarkan saat ini KPK telah menyimpan sejumlah nama yang akan ditetapkan menjadi tersangka, salah satunya adalah mantan Direktur Utama PT Transjakarta, Kuncoro Wibowo. Akan tetapi, KPK belum secara resmi mengumumkan para tersangka dan detail tindakan apa yang mereka lakukan.

“Sejumlah tersangka akan diumumkan saat semua bukti telah terkumpul dan dilakukan pada saat penahanan,” tukas Ali. (Atha)