Beasiswa TELADAN, Kisah Billy Mambrasar Dari Pulau Yapen Menuju Istana

AKM • Friday, 19 May 2023 - 13:22 WIB

Jakarta - Misi utama pendidikan berkualitas di perguruan tinggi, sesungguhnya tak hanya untuk membukakan pintu sukses bagi mahasiswa usai lulus kuliah. Namun lebih dari itu, mampu menebar manfaat lebih luas untuk masyarakat.

Hal ini tergambar jelas dalam buku “INSPIRE, Mozaik Kisah Para Teladan”. Buku ini memuat kisah 28 alumni berbagai perguruan tinggi yang juga penerima beasiswa TELADAN dari Tanoto Foundation.

CEO Global Tanoto Foundation Dr. J. Satrijo Tanudjojo mengatakan, Tanoto Foundation aktif mendorong terwujudnya kesetaraan peluang melalui Pendidikan berkualitas, termasuk akses perguruan tinggi melalui program kepemimpinan dan beasiswa melalui program TELADAN. Komitmen tersebut terus dilakukan sejak 2006. 

“Selama hampir dua decade, para penerima beasiswa TELADAN telah lulus, berkarier, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat, komunitas, dan lingkungan,”  ujara Satrijo dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (19/5).

Tanoto Foundation adalah organisasi filantropi independen di bidang Pendidikan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto sejak 1981. Selama periode 2006 hingga 2022, Tanoto Foundation telah memberikan beasiswa kepada 8.167 mahasiswa di 9 universitas mitra program TELADAN di Indonesia.

Salah satunya adalah Gracia Josaphat Jobel Mambrasar atau yang biasa dikenal sebagai Billy Mambrasar. Pria yang lahir di Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, ini menjadi bukti bagaimana pendidikan mampu mengentaskan kemiskinan.

Berasal dari keluarga sederhana dan lingkungan yang serba kekurangan di Pulau Yapen, Billy berhasil melalui jalan berliku. Merantau dari Papua, menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), hingga melanjutkan pendidikan di universitas bergensi dunia seperti Oxford University dan Harvard University.

 “Kami percaya, cara jitu untuk keluar dari kemiskinan adalah dengan pendidikan,” ujarnya.

Semasa kuliah di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Billy sempat mengajukan Beasiswa TELADAN Tanoto Foundation, namun belum lolos karena nilainya belum memenuhi standar. Barulah pada saat menempuh pendidikan pasca sarjana di bidang pembangunan manusia dan psikologi di Harvard University, Billy meraih beasiswa program TELADAN Tanoto Faoundation. 

“Tuhan selalu tahu waktu yang tepat. Dulu mungkin saya gagal dapat beasiswa dari Tanoto, tapi ketika saya akan kuliah di Harvard, saya berhasil,” ujar orang Papua pertama yang berhasil lulus dari Harvard University tersebut.

Pengalaman hidup penuh liku membuat Billy mampu menangkap berbagai permasalahan sosial di masyarakat, khususnya yang dihadapi anak-anak Papua, terutama terbatasnya akses pendidikan dan kendala ekonomi. Hal itulah yang melatarbelakangi inisiatifnya mendirikan Yayasan Kitongbisa yang fokus pada pendidikan anak kurang mampu dan pengembangan kewirausahaan. 

“Di sini, ketimpangan dan kesenjangan ekonomi adalah masalah utamanya,” jelasnya.

Berbagai prestasi dan terobosan dalam kegiatan sosial di Papua membuat Billy dipercaya Presiden Joko Widodo menjadi Staf Khusus Presiden bidang Pendidikan dan Inovasi. Dengan posisi tersebut, Billy memperluas perannya dengan mendirikan pusat belajar non-formal, pusat kewirausahaan, hingga pemberdayaan petani milenial yang menjangkau jutaan orang.

“Satu orang saja bisa membawa dampak begitu besar, apalagi jika sesama alumni beasiswa Tanoto Foundation bekerja sama, maka akan bisa membuat efek berganda yang lebih besar,” pungkas Billy.