Sekber Jokowi Nusantara: Pasangan Ganjar Moeldoko Serasi

FAZ • Wednesday, 17 May 2023 - 20:56 WIB

Jakarta - Sekretariat Bersama Jokowi (Sekber Jokowi) Nusantara menilai pasangan Ganjar-Moeldoko adalah pasangan serasi sipil-militer. Hal itu tidak terlepas bahwa Ganjar Pranowo anak ideologis Soekarno. Sedangkan Moeldoko adalah tokoh militer yang memiliki pengalaman geopolitik. Keduanya juga dikenal dekat dengan para ulama Nahdlatul Ulama (NU).

“Baik Ganjar maupun Moeldoko punya kedekatan dengan ulama-ulama NU. Ganjar sudah mengunjungi ulama seperti Gus Mus, Gus Baha, Habib Lutfi dan lain-lain untuk memohon restu dan doa para ulama,” terang Sekjen Sekber Jokowi Nusantara, Tomson Manurung dalam rilisnya kepada media, Rabu, (17/05).

Selain itu, Tomson menjelaskan kedekatan Ganjar Pranowo dan Moeldoko kepada Presiden Joko Widodo Adalah salah satu faktor perekat keduanya untuk diusung menjadi calon presiden dan wakil presiden.

“Dengan diduetkannya mereka berdua menjawab sahabat relawan yang mengusulkan tiga periode walau bukan Presiden Joko Widodo yang menjadi presidennya dengan visi, misi, dan program yang sama,” ungkap Tomson.

Tomson mengemukakan lima kesamaan di antara Ganjar Pranowo dan Moeldoko, yang mana hal tersebut dapat menjadi perekat kedua pasangan ini. Pertama, Ganjar Pranowo sudah dicapreskan oleh partai pemenang pemilu 2019.

“Kedua, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas yang cukup tinggi. Ini merupakan modal awal dan setelah diumumkan makin meningkat, walaupun masih di Pulau Jawa dan saya yakin pada saat Ganjar hadir di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, elektabilitasnya pasti akan semakin meningkat,” sambung Tomson.

Tomson menjelaskan faktor ketiga. Menurutnya kedua tokoh ini dekat dengan Presiden Joko Widodo dan penerus program-programnya. Hal itu diperkuat dengan Moeldoko selaku KSP yang tahu dan paham apa yang telah, sedang, dan akan dikerjakan Joko Widodo sebagai Presiden. Hal ini memperjelas kelanjutan pembangunan yang akan dikerjakan pada saat terpilih kelak.

“Keempat, Ganjar tahu dan paham apa yang menjadi kebutuhan rakyat, diperkuat dengan Moeldoko yang mampu memecahkan masalah rakyat. Misalnya, kasus wadas tuntas berkat kerja sama antara Ganjar dan Moeldoko. Kelima, keduanya merupakan “nasionalis tulen”. Ganjar Pranowo dibesarkan dalam rumah besar ideologi marhenisme, sedangkan Moeldoko merupakan TNI yang nasionalis dan benteng penjaga Kebinekaan dan Pancasila,” jelas Tomson.

Dia menyoroti dukungan yang sangat luar biasa setelah Ganjar didaulat menjadi calon presiden oleh ketua umum PDIP terlihat dari berbagai survey. Diantaranya Survey Charta Politika Indonesia merilis tingkat keterpilihan Ganjar Pranowo mencapai 38,2%. Kedua, oleh SMRC, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 39,2%. Ketiga, oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 36,6%.

“Ketiga survey tersebut menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo yang melejit walaupun hanya dalam hitungan hari setelah diumumkan secara resmi menjadi calon presiden,” kata Tomson.

Tomson menggambarkan pada puncak MUSRA di Istora Senayan, Minggu, 14 Mei 2023. Gegap gempita mewarnai penyebutan nama Ganjar Pranowo sebagai salah satu calon presiden yang diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

“Berbeda dengan dua calon lainnya, yaitu Prabowo Subianto dan Airlangga Hartarto. Saat beliau menyebut nama calon wakil presiden juga dukungan kepada Moeldoko dan Mahfud MD juga mendapat dukungan yang luar biasa dari peserta Musra,” lanjut Tomson.