Jakarta - Belakangan ini, banyak sekali keluhan transaksi dari para nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI). Per (11/05), transaksi transfer masih belum bisa dilakukan. Banyak dari mereka yang tidak bisa melakukan transaksi melalui mobile banking, ATM, ataupun teller di bank tersebut.
“Saya membenarkan hal itu, karena website BSI saat ini pun sedang terkena serangan siber ransomware. Serangan ini juga memiliki virus malware yang berevolusi dengan kondisi hari ini,” ujar Alfons Tanujaya, Ahli Security Data dalam wawancara Trijaya FM, Jumat, (12/05/2023).
Alfons membeberkan, teknologi yang ada saat ini sangat memungkinkan seseorang untuk melakukan serangan siber ransomeware. Hal itu karena ada tiga kunci, yakni adanya bitcoin, adanya TOR, dan adanya enkripsi.
Bicara soal teknik serangan ini, ransomeware tidak bisa mengubah data, karena data tersebut sudah terkunci dan hanya bisa dilihat saja, tanpa bisa diakses. Hal itu karena data sudah terenkripsi dengan baik.
“Selama ini, serangan siber ransomeware itu gak bisa mengubah data. Walaupun sebetulnya sangat memungkinkan untuk mereka lakukan, tapi konsekuensi yang mereka dapatkan juga berat,” tutup Alfons Tanujaya. (Savira)