Jakarta—Tokoh Adat Papua Barat dan Ketua Aliansi Peduli Pemerintah, Obet Arik Ayok Rumbruren mengatakan sangat berat hati dan melukai hati rakyat Papua Barat terkait perpanjangan masa jabatan Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw yang berkahir pada tanggal 12 Mei 2023. Padahal Paulus Waterpauw dilantik sebagai Pj. Gubernur 12 Mei 2022 dengan kata lain ia sudah menjabat selama setahun.

Saat ini, DPRD Provinsi Papua Barat mengajukan tiga nama Pj. Gubernur Papua Barat kepada Mendagri Tito Karnavian ketiga nama tersebut yakni Velix Wanggai, Sugeng dan Paulus Waterpauw. Pengajuan nama Paulus Waterpauw dianulir melanggar aturan pemerintah pusat melalui Permendagri No 4 Tahun 2023 tentang Penjabat Gubernur, Penjabat Bupati dan Penjabat Walikota yang tertuang pada pasal 8.

"Untuk itu, selaku Tokoh Suku Adat Besar Pedalaman Arfak dan Ketua Aliansi Peduli Pemerintah menolak pengajuan nama Paulus Waterpauw. Tito Karnavian harus taat dan tunduk dengan aturan yang ada, aturan itu bukan untuk dilanggar melainkan harus dilaksanakan seadil-adilnya" ucapnya di Jakarta, Selasa (9/5/2023).

Obet mengatakan Velix Wanggai sangat didukung dan diterima oleh masyarakat Papua Barat karena memiliki pengalaman birokrasi kepemimpinan yang kuat dan dekat dengan rakyat. Velix Wanggai saat ini ditugaskan sebagai Sekretaris Pribadi Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua Koordinasi Percepatan Pembangunan di Wilayah Indonesia Timur khususnya Papua Barat dan Papua.

Velix Wanggai itu putera asli Papua, mari berikan kesempatan kepada yang muda biar terjadi regenerasi kepemimpinan, ungkapnya.

Selain itu, terkait keamanan dan kondusivitas Papua Barat saat ini sangat baik. Kontribusi kepala-kepala suku adat terhadap Kamtibmas memiliki peran yang sangat besar tidak semata-mata karena gubernur. Pasti Kepala BIN Budi Gunawan mengetahui hal ini. Saya ini Tokoh Adat Suku Besar Pedalaman Arfak Kabupaten Manokwari Kab Pegunungan Arfak PEGAF Kab. Manokwari Selatan MANSEL Kab. Bintuni dan Kab. Wondama, tutupnya.