ESQ Ary Ginanjar Berikan Pencerahan di Rakorwas KLHK

FAZ • Tuesday, 9 May 2023 - 15:38 WIB

Jakarta - Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian memberikan motivasi terkait baseline baru di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Arahan tersebut ia sampaikan pada Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) KLHK Tahun 2023, di Auditorium Dr. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Senin (8/5/2023).

Acara untuk memberikan arah dan strategi pencapaian kinerja rimbawan yang adaptif terhadap berbagai perubahan serta tantangan masa depan itu dipimpin langsung oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Wamen LHK Alue Dohong, Sekretaris Jenderal Bambang Hendroyono, dan Inspektur Jenderal Laksmi Wijayanti, serta seluruh pejabat di lingkup KLHK.

Dalam Rakorwas dengan tema 'KLHK di Baseline Baru: Terlihat dan Terasa di Masyarakat' itu, Ary Ginanjar menyampaikan bahwa KLHK atau rimbawan harus mengkombinasikan 3 motivasi yang sekaligus menjawab pesta demokrasi 2024 mendatang.

"Ada 7 nilai atau fokus luar biasa yang disampaikan oleh Bu Menteri yaitu tentang visi misi sangat lengkap penyampaiannya, kepuasan masyarakat di atas 80% ini perlu mengapresiasi Presiden dan KemenPANRB, implementasikan BerAKHLAK lebih luas lagi, memiliki banyak strategi yang tinggal dieksekusi hasil akhirnya karena programnya sudah diujung," ujar Ary.

"Kemudian etika, integritas itu bagian saya yang bantu jelaskan, ada laporan bahwa 99% LHKPNnya. Hal hal tersebut harus dijawab dalam waktu singkat ini. Jadi mulai dari mana dulu? Niat," sambungnya.

Menurut pria mantan ASN selama 7 tahun itu, ada 3 niat dalam lingkup KLHK yakni Strong Why, Big Why, Grand Why.

"Kalau hidup kita berfokus kepada strong why itu kita sebagai ASN niatnya untuk mencari penghasilan, uang pensiun, dapat tunjangan kinerja. Big Why itu contohnya baseline baru KLHK, ingin dicintai, dihormati, sekaligus menjawab pesta demokrasi 2024," jelas Ary.

Sedangkan Grand why KLHK ada 2 yaitu secara emosional adalah FOLU Net Sink 2030 (rendah karbon) dan ibadah kepada Allah/Tuhan Yang Maha Esa.

"Itu yang dibicarakan oleh Bu Menteri tadi. Bu Menteri niatnya bukan lagi strong atau big why. Namun sudah grand why. Kita pun harus mengikuti jejak bu Menteri yang berpusat orbit ke Grand Why. Setelah itu, baru kita bisa menjawab 7 point (fokus utama) Bu Menteri tadi," tuturnya.

Ia menghimbau kepada para rimbawan untuk mengkombinasikan 3 niat atau motivasi tersebut.

"Strong why tentu saja perlu karena untuk dapat anggaran dana. Big why juga perlu karena kalau jadi Sekjen atau Irjen punya kedudukan untuk memerintah bawahan. Tetapi semua itu harus didasari dengan Grand why. Jadikan Grand why sebagai pusat orbitnya," jelasnya.

"Maka niatkan dari sekarang, karena apa yang dilakukan hari ini akan menentukan masa depan. Buat keputusan. Jangan jadi gurun pasir di 2045 kasihan anak cucu kita. Jadi zero carbon itu ada 2 macam yaitu zero carbon lingkungan dan zero carbon perasaan (bebas dari flexing dan hedonisme)," tegas Ary.

Menteri KLHK mengucapkan terimakasih kepada Ary Ginanjar yang sudah memberikan pencerahan meskipun dengan waktu yang singkat.

"Terimakasih kepada Pak Ary dan tim yang sudah berkesempatan hadir dan sesuai penyampaiannya dengan tema kita hari ini. Segera ditindaklanjuti kerjasama ini di antara kita," ujar Siti Nurbaya.

Menurutnya, Tema ini menjadi pengingat bagi seluruh Birokrat KLHK bahwa semua jajaran harus memiliki pemahaman yang baik mengenai bagaimana KLHK dirasakan keberadaannya oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan salah satu aspek good governance, yaitu akuntabilitas.

Kegiatan Rakorwas diikuti dengan penyerahan piala dan piagam penghargaan kepada KLHK sebagai juara 1 nasional nilai Harmonis dari sekian banyak kementerian yang sudah diukur budaya kerjanya oleh ESQ/Accelerated Culture Transformation (ACT) Consulting International.

Penyerahan dilakukan langsung Ary Ginanjar dan diterima oleh Menteri LHK bersama jajaran.